H. Dondik Agung Subroto, Bendahara Umum DPP YLPK-RI. YLPK-RI Berencana Menggugat BUMN & Pertamina karena terus membiarkan Kelangkaan solar

Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Dalam beberapa bulan ini, publik disuguhi pemberitaan yang mengenaskan. Setelah kelangkaan minyak goreng, terbit minyak goreng dengan harga yang melambung tinggi. Harga minyak goreng yang melambung tinggi menjadi ironi mengingat Indonesia adalah negara penghasil minyak goreng terbesar dunia.

Harga minyak goreng curah juga tidak kalah “menggila”. Ditingkat konsumen, harga minyak goreng curah sudah mencapai Rp 19.000. Akibat harga minyak goreng curah yang melambung tinggi itu, beberapa usaha makanan, utamanya usaha gorengan jadi gulung tikar.

Harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi dikisaran Rp 24.500 – 28.000 itu, sudah sangat memukul telak perekonomian warga masyarakat. “Duit Rp 50.000 yang dulu bisa dipakai belanja minyak goreng, gula 1kg, ayam 1/2 kg juga bumbu dapur, kini sudah tidak bisa lagi. Kini uang Rp 50.000 itu hanya cukup dibuat belanja minyak goreng, gula 1 kg dan bumbu dapur saja, ikan atau lauk pauknya belum dapat,” ujar Nur Yasin, seorang pedagang cilok keliling.

Di Sidoarjo misalnya, sekitar 5 – 10 pengusaha makanan per pasar di Sidoarjo meliburkan usahanya sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Di Mojokerto, IKM (Industri Kecil Menengah) kerupuk juga banyak yang terancam gulung tikar akibat mahal dan langkanya minyak goreng curah.