Warga Berharap Konfercab Mengahasilkan: NU Mandiri & Tidak Dikendalikan Penguasa
Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Berita intervensi para Camat Ranting-Ranting NU dan MWC NU jelang Konfercab PCNU Sidoarjo beredar kencang dan meresahkan warga Nahdliyin. Salah satunya Habib Najib Martak dan Mohammmad Saiful.
Menurut Habib Najib Martak, warga NU yang juga tokoh masyarakat Sidoarjo ini merasa prihatin karena baginya, NU sudah tidak seperti dulu lagi.
Kiai-Kiai NU yang dulu pernah ia rasakan dalam hal etika berorganisasi penuh dengan keteladanan, kini sudah tidak ia rasakan lagi.
“Sedari dulu, mulai zaman Muktamar Situbondo, keteladanan Kiai- Kai NU itu sangat luar biasa. Dulu itu, kalau ada Kiai diminta menjadi Ketua NU, itu “royo’an” menolak, sebagai sikap tawaduk pada Kiai-Kiai yang lebih sepuh dan senior. Sekarang saya kok sudah tidak merasakan seperti itu ya. Sekarang ini di NU kok “royo’an” jadi Ketua NU, dengan kuat-kuatan bawa cukong,” ucap Habib Najib Martak prihatin.
Sekedar diketahui, Habib Najib Martak itu bukanlah orang sembarangan. Disamping ia sebagai Pengurus PCNU Sidoarjo,. Habib Najib juga merupakan orang kepercayaan Gus Dur di Sidoarjo. Disamping itu mertuanya Habib Najib, HM. Saleh Hasyim itu adalah Sekretaris NU Sidoarjo periode pertama , sekitar tahun 1944, masuk sebagai generasi pendiri NU di Sidoarjo. HM. Saleh Hasyim juga pernah menjadi Ketua DPRD GR Sidoarjo, tahun 1965 – 1971.
Bahkan, sambungnya, Kiai-Kiai NU dulu itu sangat menjaga, supaya tidak mudah datang ke penguasa. “Lah sekarang ini kok malah sebaliknya. Malah bangga mendatangi penguasa. Ini fenomena Camat-Camat mengumpulkan Kiai-Kiai NU ditingkat MWC dan Ranting, untuk diarahkan memilih calon Ketua PCNU tertentu adalah kondisi yang sangat memprihatinkan,” terang Habib Najib.
Hal senada juga disampaikan Mohammad Saiful (akrab disapa Mamad). Mantan aktivis Ansor Sidoarjo yang kini berprofesi sebagai pengacara itu merasa prihatin atas fenomena politik campur tangan Camat dalam mengendalikan suara NU jelang Konfercab PCNU Sidoarjo.
Tinggalkan Balasan