2 dari 2 halaman

Strategi Resto Asap- Asap Bertahan ditengah Kerasnya Persaingan Restoran Besar

H. Muhammad Ali, akrab disapa Gus Ali (Owner Asap- Asap, Q5 Steak, Go Fish, M2M dan Mie Jemparing)

Sementara itu, H. Muhammad Ali (akrab disapa Gus Ali) Owner Q5 Steak juga Owner Asap Asap Steak & Soup menjelaskan strategi Asap-Asap ditengah Kerasnya Persaingan bisnis kuliner yang terdapat di lingkungan Taman Pinang Sidoarjo. Seperti kita tahu, dilingkungan Taman Pinang sebelah Utara, dekat dengan jalan lingkar Gor Sidoarjo itu terdapat nama-nama besar pebisnis kuliner. Ada Mcdonald, merk bisnis kuliner yang sangat terkenal, ada Resto Asap Asap juga ada Resto Cianjur yang juga sangat terkenal.

Dijelaskan Gus Ali, Asap Asap memang berada di lingkaran persaingan bisnis kuliner yang keras karena memang tempatnya berada di lokasi premium, dimana konsumen yang berkunjung disekitar adalah umumnya para penikmat kuliner kelas menengah keatas.

Karena berada dilingkungan yang premium atau jelas menengah keatas, maka pilihan menu yang diterapkan Asap – Asap adalah menu dengan varian rasa kelas menengah keatas. Yaitu dengan fokus Steak dan Soup yang tidak ditemukan disepanjang jalan Taman Pinang Sidoarjo. Yang juga pilihan menu tersebut tidak ditemukan di Sidoarjo. “Pilihan menu Steak & Soup itu sekaligus pertama kali di Sidoarjo dan mungkin pertama kali di Indonesia,” ujar Gus Ali.

Jadi, lanjutnya, membuat pilihan menu yang berbeda dari resto resto yang ada disekitarnya (Asap – Asap) adalah salah satu keunggulan atau pembeda dengan resto- resto yang lain. Namun pilihan menu itu bukan hanya sekedar beda, dari sisi rasa, aneka menu makanan yang tersedia di Asap – Asap Steak & Soup rasanya juga enak luar biasa. Untuk aneka steak yang terdapat di Asap Asap, saosnya rasanya nendang sekali.

Meski menu sajian Asap – Asap adalah jenis menu kelas menengah keatas, namun harga – harga yang disajikan Resto Asap Asap bisa menjangkau konsumen disetiap level masyarakat. Karena itu sering dijumpai di Asap- Asap, konsumen yang berkunjung ada yang naiik mobil ada juga pakai motor. Semua level konsumen menjangkau di Resto Asap- Asap.

Soal menu di Asap Asap, selain Steak & Soup yang identik dengan penikmat kuliner kelas menengah keatas, di Resto Asap Asap, kata Gus Ali, juga ditemukan menu olahan makanan rumah. “Ada juga yang terkini, yang familiar namanya kreco. Ada Juga Kedondong. Steak bandengpun juga ada. Di Asap- Asap disediakan produk UMKM Sidoarjo yang bisa dijadikan oleh oleh bagi pengunjung Resto Asap- Asap. Itulah diantara strategi Resto Asap- Asap dalam menjawab tantangan persaingan usaha kuliner yang keras,” ujar Gus Ali.

Salah satu menu andalan Resto Asap Asap, Steak Wagyu

Sedangkan untuk usaha kuliner Go Fish & Chicken, saat ini mencapai 26 cabang. Untuk usaha Go Fish ini dari sisi outlet terbilang lebih kecil dibanding dengan Outlet usaha kuliner Gus Ali yang lain, semisal Q5 Steak atau M2M. Namun begitu, Go Fish tetap bisa survive hingga saat ini dengan puluhan cabang.

Dijelaskan Sugihartono, Kapala Devisi Operasional Go fish, beberapa outlet Go Fish memang tidaklah besar, rata – rata sekitar 3,5 m X 5 m atau 3,5 m X 6 m. Namun ada juga yang lumayan besar dibeberapa daerah. Go fish itu dimaksudkan untuk mewadahi usaha kuliner waralaba dengan modal yang sangat terjangkau dengan kisaran modal investasi antara Rp 30 juta – 50 juta.

Sugihartono, Kepala Devisi Operasional Go Fish

Dengan modal dan outlet yang relatif kecil itu, manajemen Go fish tetap memberikan layanan keuntungan atau profit yang diberikan ke investor. “Paling tidak, tetap ada income atau masukan yang diberikan ke investor untuk pengembalian modal. Juga ada profit atau keuntungan yang juga diberikan ke investor sesuai dengan omset yang masuk tiap bulannya,” ujar Sugihartono.

Menurutnya, Go Fish tetap survive hingga saat ini adalah soal kualitas rasa yang tetap dijaga kualitasnya oleh manajemen Go Fish. Disamping juga harga menu Go Fish relatif lebih murah jika dibanding dengan produk kuliner sejenisnya.

Bebarapa cabang Go Fish terdapat di daerah Gresik ada 3 cabang. Di Malang ada 5 cabang. Di Sidoarjo ada 2 cabang. Sedangkan di Pasuruan menempati cabang terbanyak, yaitu 17 cabang.

“Dan yang terpenting, ada 10 % yang diberikan oleh manajemen Go Fish untuk sedekah,” ujar Sugihartono.

Bebarapa cabang yang outletnya cukup besar dan memberikan omset yang lumayan adalah di Porong. Juga ada Dukun, Gresik, juga di Panceng Gresik. Ada juga yang outletnya cukup besar dengan omset yang lumayan ada di Sumber Waras, Malang. (mnr)