2 dari 2 halaman

Menurut A’ak Abdullah Al-Kudus, program ini untuk memastikan adanya peningkatan produktivitas dan pendapatan petani hutan.

“NU akan memastikan bahwa petani hutan mampu mengolah lahannya dengan baik,” tegas A’ak.

Adri Muchtar selaku Program Manajer “Makmur” dari IDFOOD berharap program kerjasama ini bisa terwujud, karena PBNU dan Makmur memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Andri menyebut, ada 5 komoditi yang bisa dikerjasamakan dengan program “Makmur”, yaitu Padi, Jagung, Tebu, Sawit dan Kopi. IDFOOD sendiri merupakan perusahaan holding milik BUMN di bidang pangan.

Sementara itu, Supriyoto dari Pupuk Kaltim memastikan ketersediaan pupuk yang berkualitas untuk petani hutan yang nantinya akan didampingi oleh NU.

Sedangkan Umi Khusniyati dari PT. Sang Hyang Seri menyampaikan bahwa perusahaannya bersedia menjadi offtaker untuk program ini.

“Khusus untuk di Banyuwangi kami memang sudah punya 4 unit mesin pengering dengan kapasitas 30 ton per hari. Dan kami bersedia membeli hasil panen dari petani sesuai dengan harga umum di pasar,” jelas cucu tokoh NU di Pasuruan ini.

TPPP PBNU dan Tim Program “Makmur” bersepakat bahwa program ini harus memegang teguh prinsip 3P (People, Planet, Profit), artinya program ini selain memastikan masyarakatnya sejahtera, tapi juga harus memastikan alamnya lestari, dan program ini harus saling menguntungkan semua pihak. Untuk tahap awal, program ini akan diujicobakan di Kabupaten Banyuwangi dengan lahan seluas 500 hektar. Dari situ nantinya akan diduplikasikan di beberapa tempat lain di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Riau. (red).