2 dari 2 halaman
Tampak kepulan gas air mata yang memenuhi Stadion Kanjuruhan

Malam itu, Rudi melihat banyak orang tergolek lemas ketika ia turun. Semua orang seperti kebingungan.

“Bahkan banyak yang tergeletak dan sepertinya sudah meninggal. Saya mendengar teriakan minta tolong dimana-mana,” kenang Rudi sambil matanya berkaca-kaca.

Sebagai informasi, sepak bola Indonesia berduka usai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya, pada Sabtu (1/10/2022).

Dalam pertandingan itu dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 2-3 itu, suporter tuan rumah yang kecewa menyerbu turun ke lapangan.

Pihak keamanan mencoba menenangkan situasi dengan menggiring keluar suporter yang masuk ke lapangan, agar kembali ke tribun.

Akan tetapi, karena banyaknya suporter yang turun ke lapangan, situasi pun semakin kacau. Pihak keamanan menembakkan gas air mata, yang sebenarnya dilarang oleh FIFA digunakan dalam pengamanan stadion, untuk mengusir suporter.

Tembakan gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun, yang sebenarnya masih penuh oleh suporter. (san).