Akhmad Zubaidi, Ketua DPC Gerindra Kota Pasuruan. Juga Kordinator Koalisi 9 Bintang (Gerindra, PKS, PAN dan PPP)

Kota Pasuruan,- Pilkada Kota Pasuruan memang terbilang adem ayem. Pergerakannya memang tidak sedinamis seperti pilkada di Sidoarjo. Hingga beberapa waktu lalu, sempat dikritik kalangan LSM supaya pilkada Kota Pasuruan tidak terjadi bumbung kosong seperti Kabupaten Pasuruan, dalam pilkada kemarin.

Akhmad Zubaidi, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Pasuruan ketika ditemu wartawan media ini di rumahnya, disela sela diskusi virtualnya dengan pimpinan partai-partai dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kota Pasuruan, mengungkapkan hal yang sama. Ia tidak ingin pilkada Kota Pasuruan ini ngglundung semprong, tidak ada dinamika.

“Jangan sampai pilkada Kota Pasuruan ini rasa walimahan,” ungkap Zubaidi, seperti yang disampaikan dalam diskusi virtualnya.

Bagi Zubaidi, panggilan akrab Akhmad Zubaidi, pilkada itu harus ada dinamika, ada pergerakan, ada gesekan sedikit itu tidak masalah. Namun semuanya itu dalam batas yang terukur. “Kalau pilkada sepi, ngglundung semprong akhirnya pilkada rasa walimahan. Jangan sampai itu terjadi ,” tambahnya.

“Kalau pilkada sepi, ngglundung semprong akhirnya pilkada rasa walimahan”

Akhmad Zubaidi

Zubaidi yang juga Koordinator Koalisi Partai 9 Bintang ini terus mengupayakan dan menggaungkan jangan sampai pilkada Kota Pasuruan ini terjadi bumbung kosong.

“Paling tidak, ada lebih dari satu Calon lah yang akan diusung. Karena kalau calonnya lebih dari satu, berarti masyarakat itu diberi pilihan. Disamping itu, dalam pilkada, ada pendidikan politik dan demokrasi. Disitu ada proses penyerapan aspirasi masyarakat. Karena itu jangan sampai terjadi pilkada di Kota Pasuruan ini sepi-sepi saja. Pilkada jangan sampai rasa walimahan,” terangnya menambahkan.

Koalisi 9 Bintang Nunggu Sikap Golkar

Zubaidi memastikan, dalam pilkada Kota Pasuruan kali ini tidak akan terjadi bumbung kosong. Ia juga menegaskan, bahwa Gerindra dengan koalisinya, PKS, PAN dan PPP siap memunculkan jagonya diposisinya N2. Zubaidi menyebut sebagai koalisi 9 bintang karena jumlah kursinya 9 (Gerindra 3, PKS 3, PAN 2 dan PPP 1).

Koalisi 9 bintang itu, lanjutnya, sudah lama membentuk mitra koalisi dengan bintang 9 atau PKB. Dalam formasinya, PKB punya kuota untuk mengusulkan N 1. Sedangakan dari pihak 9 bintang punya kuota mengusulkan N2.

“Namun nama-nama yang dimunculkan untuk N2 dalam koalisi masih belum final. Beberapa nama itu misalkan dari Gerindra ada Soemarjono, juga saya. PKS mengusulkan Mas Koko, PPP ngusulkan Gus Awiek. Sedangkan PAN tidak mengusulkan calon,” jelasnya.

Sementara PKB, kata Zubaidi, juga belum munculkan nama calonnya. Soal nama Gus Amak Ketua PCNU Kota Pasuruan yang sempat digadang sebagai calon kuat dari PKB, dikabarkan Zubaidi kalau Gus Amak tidak bersedia dicalonkan.

Zubaidi juga berharap supaya Partai Golkar segera mengambil sikap kaitannya dengan tawaran untuk bergabung dalam koalisi 9 9 (Koalisi Bintang 9, PKB dan Koalisi 9 Bintang).

“Meskipun Partai Golkar cukup untuk memberangkatkan sendiri Calonnya, namun apakah Partai Golkar merasa nyaman berangkat sendiri tanpa berkoalasi dengan partai lain. Karena itu saya mohon supaya Partai Golkar segera menentukan sikap,” harapnya.

“Sedari awal kami memberikan ruang dan waktu untuk Partai Golkar supaya berkoalisi dengan kami. Dan alhamdulillah hari ini kami sudah menjalin komunikasi yang intensif dengan Partai Golkar. Dan kini sudah mulai mengarah pada satu kehendak untuk menentukan pilihan pemimpin untuk Kota Pasuruan kedepan yang lebih baik. Dan kabarnya Partai Golkar, untuk calon N2 nya ia menjagokan Adi Wibowo,” terangnya. (mnr).