Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Hurrimad, warga Desa Kendang Dukuh, Wonorejo , Pasuruan yang dalam pemberitaan kemarin tertipu Rp 38 juta, ternyata dia tidak sendirian tertipu di bisnis Investasi bodong WPON.

Hurrimad Sekeluarga juga menginvestasikan uangnya ke bisnis Investai WPON. Nilainya lumayan besar, Rp 60 juta. Terdiri dari, Hurrimad Rp 38 juta, sisanya Rp 22 juta adalah istrinya, anaknya yang bernama Misbahul Huda beserta istrinya dan juga saudara Hurrimad.

Misbahul Huda, anak Hurrimad yang bekerja sebagai pedagang tahu tek di depan Toko Basmalah, Pasar Wonorejo, Pasuruan, ini menuturkan, motifasi ikut bisnis Investasi di WPON, awalnya Memang mengikuti bapaknya, Hurrimad. Selanjutnya yang memotivasi dirinya sehingga semangatnya menggebu untuk meraup keuntungan bisnis Investasi WPON adalah Sukarsi.

Sekedar diketahui, Sukarsi di kepengurusan lembaga bisnis Investasi WPON perwakilan Pasuruan, posisinya sangat penting. Sukarsi disebut sebut oleh para anggota WPON di Pasuruan, sebagai wakil Slamet Riyadi, Penanggung jawab utama WPON perwakilan Pasuruan.

“Bu Sukarsi itu bisa dibilang orang kepercayaan Pak Slamet Riyadi. Posisinya dibawah Pak Slamet Riyadi. Saya, beserta istri, ibu saya dan paman saya ikut bisnis Investasi WPON itu ya berkat motifasi Bu Sukarsi. Bu Sukarsi mengatakan, kalau dirinya itu
setiap Minggu bisa mengambil bonus Rp 17 juta dari bisnis Investasi di WPON. Itu disebabkan karena Bu Karsi mampu membangun jaringan bisnis WPON sehingga mendapatkan banyak anggota WPON,” terang Misbahul Huda.

Tiap orang yang ikut WPON, kata Misbah, panggilan akrab Misbahul Huda, membayarnya ya di Bu Sukarsi. Disamping ke Slamet Riyadi sebagai Penanggung jawab utama WPON di Pasuruan. “Untuk Wilayah Wonorejo, Kejayan dan Purwosari, biasanya membayar di Bu Sukarsi. Top upnya juga ke Bu Sukarsi. Terkadang bayarnya ke Pak Slamet ketika Bu Sukarsi pas sibuk banget melayani anggota WPON yang melakukan pembayaran top up,” terang Misbah .

Berikut kami tayangkan bukti pembayaran top up dari Hurrimad ke Sukarsi dan Slamet Riyadi :

Bukti Transfer para Investor WPON
Bukti Transfer para Investor WPON

Misbah menuturkan, peran Sukarsi dalam menggalang anggota WPON sangatlah vital. “Ketika masa “babat alas”, Bu Sukarsi itu sampai berani memberi uang Rp 500 ribu pada calon anggota untuk diinvestasikan ke WPON, sebagai pancingan bahwa bisnis Investasi WPON itu aman dan menguntungkan. Itu yang disampaikan Bu Sukarsi ke saya karena memang awalnya bisnis Investasi WPON itu aman dan keuntungannya besar sekali. Itu bisa dicek di aplikasi WPON dan uangnya memang bisa ditarik pada saat itu,” terang Misbah mengenang.

Disamping bonus Rp 17 juta perminggu, kata Misbah, Sukarsi juga memotivasi anggota WPON kalau dirinya juga dapat bonus 2 motor PCX sebagai rabat/bonus karena sukses mendapatkan banyak anggota WPON.

“2 motor PCX itu untuk Bu Karsi (Sukarsi) dan anaknya, Maulidia Agustin Tri Astuti. Itu disampaikan sendiri oleh Bu Karsi ke saya waktu top up. Juga disampaikan waktu pertemuan rutin bulanan anggota WPON. Bahkan waktu itu 2 motor PCX nya di bawa ke gedung acara pertemuan rutin bulanan itu,” tutur Misbah.

Berbagai motifasi yang luar biasa dari Sukarsi itu, menjadikan Misbahul Huda hasratnya ikut Investasi WPON menjadi sangat menggebu. Misbahul Huda sampai mengajak istrinya, ibu, hingga pamannya untuk berbondong bondong ikut Investasi WPON, yang pada akhirnya sekeluarga terperosok dan uangnya raib dalam bisnis Investasi bodong WPON. (mnr).