Tergiur Keuntungan 100% dan Bonus PCX, Warga Tamansari, Wonorejo, Pasuruan Tertipu Investasi WPON 41 Juta
Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Bisnis investasi bodong di Pasuruan melalui perusahaan WPON ini menelan ribuan korban. modusnya hampir mirip dengan model bisnis di Gold Cois yang pernah heboh di Kabupaten Sidoarjo. Calon investor diiming imingi keuntungan 100 % setelah menanamkan modalnya di perusahan WPON tersebut.
Di Kabupaten Pasuruan, Perusahaan WPON ini berkantor di Ruko yang beralamat di Jl Raya Wonorejo. Sodikin, warga Desa Tamansari, Wonorejo, Pasuruan, adalah salah satu korbannya. Nilai uangnya Rp 41 juta. Cak Dikin belum pernah merasakan penarikan uang investasinya sama sekali.
“Investasi di WPON saya anggap aman karena saya melihat teman saya namanya Horimat yang pedagang Es Borjo itu sudah lebih dulu berinvestasi di WPON. Dia bercerita bahwa uang yang diinvestiaknnya itu aman. Dan bisa bertambah 100 %. Itu bisa dicek diaplikasi WPON dan bisa masuk ke rekening dan bisa ditarik,” jelas Cak Dikin.
Yang membuat Cak Dikin kepincut bisnis investasi di WPON itu karena keuntungannya 100% . Menaruh uang Rp 5 juta, dalam waktu 40 hari, uang berubah menjadi Rp 10 juta. Itu bukan termasuk rabat atau bonus ketika bisa membawa orang untuk masuk investasi juga.

“Disamping itu, untuk orang yang berinvestasi Rp 20 juta, itu langsung mendapatkan bonus motor PCX. Sedangkan yang berinvestasi Rp 100 juta, akan mendapatkan mobil Honda Brio. Dari situ saya sangat ngebet menaruh duit saya di WPON,” terang Cak Dikin.
Melihat dari pengalaman Horimat, temannya itu, Cak Dikin sangat tertarik ikut WPON. “Pertama kali saya investasi Rp 5 juta, pada tanggal 4 Februari 2025. Saya tidak diberi bukti pembayaran. Tapi saya dibuatkan aplikasi yang bisa menjelaskan bahwa uang saya itu ada dan bisa ditransfer ke rekening saya,” tutur Cak Dikin menceritakan awal mula menaruh uangnya di WPON.
Cak Dikin menambahkan, tiap hari ia bisa mengecek perkembangan uangnya yang Rp 5 juta itu bertambah dari aplikasi WPON. Cak Dikin tidak berusaha menarik uangnya.
“Tanggal 16 februari kemudian saya top up atau tambah modal Rp Rp 16 juta. Untuk investasi yang kedua itu pembayarannya di Resto Kebon Pring, Kraton Pasuruan saat acara Seminar WPON. Yang menerima uangnya waktu itu Bu Sukarsi. Waktu itu tidak bisa pencatatan lewat aplikasi karena sinyal wifinya jelek. Dan pencatatan disarankan di rumahnya Bu Sukarsi besoknya,” jelas Cak Dikin
Besoknya, ternyata Bu Sukarsi sangat sibuk banyak tamu. “Jadi waktu itu pencatatan top up yang kedua, saya minta tolong ke Cak Mansur Desa Linggo, Kejayan. Setalah dicacat ke aplikasi, kata Cak Mansur uang Rp 16 juta itu katanya telah di setor ke Yana, yang katanya tinggal di Singapura, terang Cak Dikin.
Sekedar diketahui, Yana ini secara struktur organisasi di bisnis Investasi WPON adalah atasan Slamet Riyadi. Sedangkan Slamet Riyadi, adalah penanggung jawab perusahan WPON di Pasuruan.
Untuk menambah “pendapatannya” Cak Dikin menambah investasinya lagi Rp 20 juta. Untuk kali ini Cak Dikin semakin bersemangat meskipun ia belum pernah menarik sepeserpun uangnya. Hasrat menambah investasinya itu setelah mendapatkan arahan bahwa kalau top up Rp 20 juta, maka juga dapat bonus motor PCX.
“Tanggal 14 Maret saya Top Up lagi Rp 20 juta. Dengan harapan dapat bonus motor PCX. Waktu itu istri saya tanya langsung ke Yana atasan Pak Slamet, bagaimana mekanismenya dapat bonus motor PCX setelah Top Up Rp 20 juta. Dijelaskan Yana melalui telpon selulernya, bahwa bonus itu dapat diambil tanggal 20 Maret 2025. Soal uangnya sementara belum bisa ditarik pada waktu itu, setelah tanggal 17 Maret baru bisa,” kata Cak Dikin.
Alasannya tidak bisa ditarik, lanjut Cak Dikin , karena perusahaan WPON lagi tutup buku karena akhir tahun, IPO (Initial Public Offering) dan WPON bekerja sama dengan Perusahaan Nasdaq Amerika.
“Uang baru bisa ditarik tanggal 17 Maret 2025. Ternyata pas tanggal 17 Maret itu di grup WA lagi rame perbincangan bahwa uang itu sudah tidak bisa ditarik lagi,” kata Cak Dikin lesu. (mnr).
Tinggalkan Balasan