Teken Sidoarjo Sebagai Kota Santri, BHS Disambut Gembira Warga Taman Sidoarjo
Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Lantunan Sholawat Nabi dikumandangkan ketika BHS (Bambang Haryo Soekartono) Calon Bupati Nomor 1 memasuki halaman rumah H. Nurhadi, Desa Gilang, Taman, Sidoarjo, Rabo, 18/11/2020, malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Kedatangan Calon Bupati yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP dan PKS ini begitu dinantikan oleh warga masyarakat Desa Gilang dan sekitarnya, terkait dengan komitmen BHS mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri.
Sebelum BHS membubuhkan tanda tangan komitmennya, Gus Ali (Muhammad Ali) dengan didampingi Haris Nukman, Ketua FK3I (Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia) Korda Sidoarjo, membacakan isi komitmen Mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri.
Ada 9 poin penting yang harus dipenuhi BHS – Taufiq dalam mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri tersebut. Rencananya, setelah rampung penandantanganan Komitmen Mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri, poin poin penting tersebut akan disosialisasikan ke masyarakat, utamanya warga nahdliyin Sidoarjo.
Dalam sambutannya, BHS menuturkan, bahwa komitmen mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri tersebut juga ditunggu oleh para investor, mengingat harapan para investor supaya dikemudian hari bisa mendapatkan karyawan yang jujur dan berahlak yang baik, khususnya bagi warga masyarakat Sidoarjo.
Kepada audien yang hadir, BHS berjanji akan mewujudkan harapan warga masyarakat Sidoarjo ini dalam rangka mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri. BHS menambahkan, bukan hanya investor saja yang menunggu Sidoarjo sebagai kota santri, tetapi juga masyarakat Sidoarjo juga berharap demikian.
BHS menambahkan, jika nanti terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, akan bekerja maksimal mewujudkan komitmen tersebut meski tidak serta merta.
“Saya akan berusaha maksimal, jika saya terpilih jadi Bupati Sidoarjo. Namun supaya warga masyarakat Sidoarjo memaklumi, tidak semua poin dalam mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Santri tersebut bisa dikerjakan sekaligus. Ada yang bisa dikerjakan 100 hari kerja. Ada yang bisa dikerjakan dalam waktu 3 tahun kerja,” terang BHS yang disambut aplaus hadirin yang datang. (mnr).
Tinggalkan Balasan