Tarif Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan Surabaya Jelang Lebaran
Surabaya | JATIMONLINE.NET,- Menjelang Hari Raya Idulfitri, jasa penukaran uang baru semakin marak di berbagai titik Kota Surabaya. Para penyedia layanan ini menawarkan berbagai pecahan uang dengan tarif tertentu, menarik banyak warga yang ingin mendapatkan uang baru untuk kebutuhan Lebaran.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa penukaran uang baru bisa ditemukan di kawasan Jalan Bubutan hingga Jalan Pahlawan. Para pelaku usaha ini menyediakan pecahan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 100.000, dengan pecahan kecil seperti Rp 1.000 hingga Rp 20.000 paling banyak diminati masyarakat.
Dalam transaksi penukaran, biaya tambahan yang dikenakan rata-rata Rp 25.000 untuk setiap Rp 100.000 yang ditukar, dengan skema tarif yang berlaku untuk kelipatan jumlah penukaran.
Keuntungan Besar dari Bisnis Tukar Uang Baru
Salah satu penyedia jasa, Basori (31), mengaku telah menjalankan usahanya sejak awal Ramadan dan akan terus beroperasi hingga tiga hari setelah Lebaran. Bermodal Rp 500 juta, ia mengungkapkan bisa mengantongi keuntungan hingga Rp 150 juta dalam satu musim.
“Saya mulai buka sejak puasa dan beroperasi sampai H+3 Lebaran. Biasanya bisa dapat keuntungan sekitar Rp 150 juta,” ungkapnya.
Basori memperoleh pasokan uang baru dari Jakarta melalui seorang pemasok tetap yang sudah menjadi langganannya setiap tahun.
“Saya ambil dari Jakarta lewat bos langganan. Biasanya yang paling laris itu pecahan Rp 5.000,” katanya.
Menurutnya, permintaan uang baru memuncak pada dua hari sebelum Lebaran, dengan pecahan Rp 20.000 sebagai yang paling banyak dicari oleh warga.
“Kalau sudah mendekati Lebaran, khususnya H-2, pasti ramai. Pecahan Rp 20.000 yang paling banyak diminati,” tambahnya.
Alasan Warga Pilih Tukar Uang di Pinggir Jalan
Meskipun Bank Indonesia (BI) dan berbagai bank menyediakan layanan penukaran uang baru secara resmi, banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan jasa di pinggir jalan karena lebih praktis dan cepat.
“Saya pilih tukar di sini karena lebih gampang, nggak perlu antre panjang meskipun ada biaya tambahannya,” ujar Tyas (29), seorang warga yang sedang menukarkan uangnya.
Dengan semakin dekatnya Hari Raya, permintaan uang baru diperkirakan akan terus meningkat. Fenomena ini membuat jasa penukaran uang di pinggir jalan semakin ramai, menjadi ladang bisnis menguntungkan bagi para penyedia jasa sebelum Lebaran tiba. (man/red).
Tinggalkan Balasan