Dari kiri, M. Amrul Haq Zain (Sekretarus PS Pagar Nusa Sidoarjo), Puti Guntur Soekarno (Anggota Komisi X DPR RI), Doddy Diyauddin (Perwakilan PCNU Sidoarjo).

Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Puti Guntur Soekarno, Anggota DPR RI dari PDIP Dapil Jatim I menekankan tentang pentingnya menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

Kepada peserta sosialisasi sosok yang akrab disapa Mbak Puti mengatakan bahwa penyampaian sosialisasi Empat Pilar kepada seluruh kalangan masyarakat Indonesia adalah agar bangsa Indonesia ini tetap utuh.

Mbak Puti bercerita tentang proses bagaimana Bung Karno bertafakur sebelum esoknya harus berpidato di dalam sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar negara Indonesia.

“Menurut cerita nenek saya ibu Fatmawati, Bung Karno berpidato di hari terakhir. Malam beliau bertafakur di jalan proklamasi.
Ibu fatmawati kala itu bertanya sedang apa mas? Bung Karno menjawab, besok saya berpidato tentang dasar negara indonesia, tentang kemana arah bangsa ini. Bung Karno kemudian sholat tahajud,” jelas Mbak Puti.

Mbak Puti juga menambahkan Bung Hatta menulis surat wasiat yang diserahkan kepada ayahnya Guntur Soekarno.

“Dalam wasiat itu Bung Hatta menulis, Setelah selesai pidato Bung Karno soal dasar negara pancasila, peserta sidang secara aklamasi menyetujui pemikiran bung karno. Padahal dalam sidang 2 hari sebelumnya, peserta sidang tidak pernah mencapai aklamasi,” tambah Mbak Puti.

Pada peserta sosialisasi Mbak Puti berpesan bahwa saat ini merekalah penerus bangsa. Penjaga fondasi negara ini tetap ada dan terjaga, sehingga keutuhan NKRI akan ada sampai kapanpun.

Sosialisasi Bersama Pagar Nusa Sidoarjo

Yudi Triawan, Sesepuh Pagar Nusa Sidoarjo saat berikan sambutan dalam acara sosialisasi 4 Pilar

Acara Sosialisasi Empat Pilar dilaksanakan di Gedung STKIP Sidoarjo pasa Selasa (9/8/2022), bekerjasama dengan Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSA Sidoarjo.

Acara dibuka dengan sambutan dari Yudi Triawan sebagai sesepuh Pagar Nusa Sidoarjo, yang menjelaskan soal Pagar Nusa sebagai Pencak Silat.

“Pesan yang selalu saya sampaikan kepada anggota Pagar Nusa. Bahwa kita tidak harus jadi besar karena sesuatu yang viral tapi buruk, pencak silat kita ini yang berakhlakul karimah. Sebagaimana pesan Gus Dur, jika dia bukan saudaramu seperguruan, anggaplah dia saudaramu dalam kemanusiaan, saudara sebangsa setanah air,” tegas Yudi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Cabang Pagar Nusa Sidoarjo M. Amrul Haq Zain. Menghadirkan dua Narasumber yaitu Doddy Diyauddin yang mewakili PCNU Sidoarjo dan Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI.

Doddy Diyauddin menjelaskan bagaimana hubungan NU dan Indonesia sebagai sebuah Negara.

“Pada tahun 1914 ada syair lagu berjudul Ya Lal Wathan gubahan KH Abdul Wahab Chasbullah yang sudah menyebutkan nama Indonesia. Padahal tidak ada orang yang bernama itu, tidak ada pohon atau benda lain bernama Indonesia,” kata Doddy disambut tepuk tangan dari peserta sosialisasi. (uzi).