Soal Kelangkaan Minyak Goreng, LPK RI Sidoarjo; Disperindag Sidoarjo Kurang Kooperatif
Terkait kelangkaan minyak di Sidoarjo ini, sejauh ini LPK RI Sidoarjo menemukan temuan?
“Ya, kesimpulan sementara kami adalah, hari ini terjadi panic buying atau masyarakat panik karena masyarakat menganggap minyak goreng itu tidak ada dipasaran. Maka begitu terjadi operasi pasar minyak goreng murah, langsung diserbu masyarakat konsumen. Masyarakat diketahui banyak yang membeli diatas kebutuhannya, karena aji mumpung. Ya itu penyebabnya, tidak ada instansi terkait yang menjelaskan, minyak ini barangnya ada apa tidak,” ujarnya.
“Temuan kami yang kedua, yang menyebabkan masyarakat panic buying adalah tidak ada informasi dari instansi terkait yang bisa menenangkan masyarakat. Disamping itu menurut kami, alur distribusi yang salah. Kenapa hanya ritel modern yang bisa menjual minyak goreng sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi). Sementara toko toko ritel tradisional tidak bisa,” ujar H. Dondik.
LPK RI Sidoarjo juga menemukan dugaan bahwa ritel modern mempunyai stok minyak goreng lebih yang belum disalurkan secara maksimal ke masyarakat.
“Dan dalam waktu dekat ini kami akan menindak lanjuti temuan itu. Temuan kami itu bukan berdasarkan asumsi asumsi, tetapi data dilapangan seperti itu. Kami akan mencari tahu, kenapa stok minyak goreng itu tidak didistribusikan secara maksimal ke masyarakat,” pungkas H. Dindik. (mnr).
Tinggalkan Balasan