H. Dondik Agung Subroto, Ketua LPK RI (Lembaga Perlindungan Konsumen) Sidoarjo

Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Problem kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Sidoarjo masih belum terutai ujung pangkalnya. Beberapa masyarakat menganggap problem kelangkaan minyak goreng tersebut akibat stok barangnya tidak ada. Ada sebagian masyarakat menduga, stok barang atau minyak goreng tidak ada itu akibat “dijual” atau “diselundupkan” ke luar negeri. Mengingat harga minyak goreng ditingkatan dunia “sangat bagus” bagi produsen CPO (Crude Palm Oil) atau minyak goreng.

Seperti yang lagi ramai dipemberitaan media, ada 415 juta liter minyak goreng murah atau DMO (Domestic Market Obligation) 20% itu, dijual atau diselundupkan keluar negeri. Hal tersebut diakui Menteri Perdagangan, Mohammad Lutfi.

Seperti kita tahu, kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) memasok 20% dari produksi minyak goreng untuk memenuhi pasar domestik, belakangan diterpa isu tidak sedap mengingat harga minyak goreng ditingkat dunia yang lagi mahal, sementara jika dijual dipasar domestik, produsen minyak goreng harus “bertaruh” dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 13.500 – Rp 14.000/liter. Jika dijual ke luar negeri, produsen minyak goreng lebih diuntungkan ketimbang dijual ke pasar dalam negeri.

Semua dugaan-dugaan itu berseliweran, ramai dimedia sosial maupun bahan diskusi kelas warung kopi. Walhasil, mana yang benar dugaan-dugaan itu, masyarakat yang dirugikan dan dibingungkan akibat kelangkaan minyak goreng itu.

Namun ada juga masyarakat yang menduga, kalau beberapa produsen minyak goreng, toko maupun ritel modern yang “menimbun” minyak goreng tidak mau mengeluarkan barangnya untuk dijual dengan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.

H. Dondik Agung Subroto, Ketua LKP (Lembaga Perlindungan Konsumen) RI, Sidoarjo, membenarkan kalau kelangkaan minyak goreng ini membuat masyarakat bingung dan sengsara. Terkait berbagai dugaan yang lagi marak dimedia itu, H. Dondik, panggilan akrab Ketua LPK RI Sidoarjo itu, tidak mau masuk membahas ke ranah itu.

“Saya akan membahas dan menyikapi isu kelangkaan minyak goreng tersebut yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Ditingkatan Sidoarjo inilah akan coba kita urai problem kelangkaan itu,” terang H. Dondik.