Sekjen Rumah Pancasila Sidoarjo, Komandan Jani Berharap NU Netral, Tidak Ikut Dukung-Mendukung
Menjadi Tempat yang Nyaman Bagi Semua Kader dan Warganya
Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Suhu politik jelang pemilihan Kepala daerah di Kabupaten Sidoarjo mulai memanas. Kedua pasangan calon masing masing sudah mulai melakukan pendekatan ke masyarakat beserta simpul-simpulnya. Ormas Rumah Pancasila berharap pemilihan kepala daerah ini berjalan aman, demokratis, riang gembira dan kondusif.
Sekjen Rumah Pancasila, M. Chaiz Aljinani berharap kedua pasangan calon yang berkontestasi tersebut tidak menyeret ormas keagamaan, baik NU maupun Muhammadiyah. Komandan Jani, panggilan akrab M. Chaiz Aljinani berhatap bahwa NU masih menjadi tempat yang nyaman bagi warganya untuk berteduh.
“Demikian juga Muhammadiyah, supaya tidak diseret dalam politik dukung mendukung agar menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh bagi warganya,” ujar Komandan Jani, Selasa, 10 September 2024.
Seperti diketahui, saat ini kebijakan PBNU sangat ketat terhadap pengurus NU di masing-masing tingkatan, agar tidak membawa NU dalam acara dukung mendukung pilihan kepada daerah. Organisasi NU bukanlah partai politik yang bisa menjadi kendaraan dukung mendukung untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
Tidak menyeret NU dan Muhammadiyah dalam politik dukung mendukung Paslon itu diantaranya adalah tidak menggunakan mobil operasional atau kantor NU maupun Muhammadiyah.
“Saya berharap, kedua Paslon itu tidak menyerat NU maupun Muhammadiyah untuk kampanye dukung mendukung. Biarlah kedua ormas itu, terutama NU yang mempunyai massa yang besar, menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh. NU sebagai Ormas keagamaan kalau netral, maka akan adem dan teduh, bisa memgayomi semua warganya yang mungkin berbeda pilihan politik,” terang Komandan jani yang juga mantan staf Asrendiklat Satkornas Banser itu.
NU didirikan bukan untuk tujuan politik kekuasaan. Perjuanagn NU diranah dakwah, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi warganya. “Bagi siapa saja warga NU atau pengurus NU, untuk menyalurkan aspirasi politiknya tidak perlu membawa NU untuk dukung mendukung. Sudah ada saluran politik melalui partai politik. Bisa di PKB maupun partai yang lain,” ujar Komandan Jani.
Komandan Jani menganggap, semua kontestan politik pilkada Sidoarjo 2024 ini adalah kader NU. “Pak Subandi Kader NU, Bu Mimik kader NU. Mas Iin Kader NU. Pak Edi Widodo juga kader NU. Karena itu akan kelihatan elegan manakala NU netral. NU tidak diperlakukan sebagai partai politik. Maka NU akan menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh. (mnr).
Tinggalkan Balasan