Malang | JATIMONLINE.NET,- Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jatim memulai pelatihan terpadu terhadap 3.500 Pendamping Proses Produksi Halal (PPH) di Aula Madrasah Aliyah Negeri- 2 Kota Malang pada Sabtu (26/2/2022).

Pelatihan tentang regulasi, tentang tatacara self declaire, penguatan proses produksi halal dan penguatan industri UMKM halal itu dilaksanakan selama dua hari. Pelatihan diisi oleh pelatih yang memiliki sertifikat nasional TOT Kementrian Agama RI melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Pelatihan dibuka oleh Ketua PW NU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar. Ia meminta agar semua pendamping PPH bekerja bersungguh-sungguh karena Hal ini menyangkut persoalan umat yang mendasar, yakni halal-haram.

Menurutnya, apabila proses pendampingannya tidak dilakukan secara serius Maka yang menjadi korban adalah umat Islam.

“Kalau hewan proses menyembelihnya harus jelas-jelas secara syar’i. Saluran nafas dan makanan hewan terputus, juga kedua urat nadi yang ada di leher sampai darahnya muncrat. Sebab, darah muncrat adalah salah satu indikator hewan tersebut sehat dan tidak teler,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek ini dengan mengutip beberapa kitab klasik NU.

Selain proses penyembelihan hewan, penanganan daging yang diolah juga harus diperhatikan sehingga tidak najis.

Kepala BPJPH, Dr. Muhammad Aqil Irham dalam sambutannya mengapresiasi upaya pelatihan yang diselenggarakan PW ISNU Jatim terhadap 3.500 orang pendamping PPH tersebut.

Ia menjelaskan, propinsi Jawa Timur mendapat jatah 20 ribu pendamping PPH yang direkrut melalui berbagai ormas dan perguruan tinggi. Sebanyak 3.500 diantaranya melalui ISNU Jatim. Angka itu di luar rata-rata dari ormas lainnya.

Nantinya, ia berharap para pendamping PPH bisa mendampingi 2 juta UKM yang ada di Jatim untuk memperoleh sertifikat halal melalui jalur self declare.

“ISNU Jatim ini menjadi ormas yang paling banyak mendapatkan kuota pendamping dan sudah teregister di BPJPH untuk merekrut pendamping se-Jatim untuk mengakselerasi proses sertifikasi halal UKM,” ungkapnya .

Ketua PW ISNU Jatim, Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D. (kiri) dan KH. Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur

Ketua PW ISNU Jatim, Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D. menjelaskan, pada batch pertama ini ada 80 orang peserta yang direkrut Dari daerah Malang Raya. Nantinya, di setiap kabupaten kota juga akan digelar pelatihan serupa dengan jumlah total kelas sebanyak 73 angkatan. Jumlah yang banyak ini menjadi tantangan tersendiri bagi ISNU untuk mengabdi kepada masyarakat. “Tapi tim kami solid dan handal,” paparnya.

Ia menuturkan, ini kesempatan berkontribusi untuk mendorong value chain halal, berdimensi ibadah. Kita juga dapat sesuatu di setiap sertifikat halal yang keluar Dari UKM yang didampingi.

“Jadi ini tidak hanya semata ibadah yang nantinya pasti mendapat pahala, ada juga ganjaran dunia para pendamping,” ungkap Guru Besar Ilmu Pemerintahan yang juga Direktur Pascasarjana UNISMA ini.

Prof Mas’ud Said menambahkan, rencananya pelatihan pendamping PPH ini akan digelar sampai tuntas untuk 3.500 orang pada bulan Juni tahun ini.

Program sertifikasi halal melalui jalur self declare adalah program strategis yang diluncurkan dalam upaya mempercepat proses sertifikasi halal UKM sesuai dg rencana Jawa Timur adalah sentra UMKM halal terdepan di Indonesia. (mnr).