Resah Dengan Isu Sogok Menyogok, Jama’ah NU Kultural Tulungagung Berdoa Di Ampel Minta Kebenaran & Keadilan
Tulungagung | JATIMONLINE.NET,- Tepat pukul 20.00 WIB, Selasa (21/12/2021) rombongan warga NU Tulungagung tiba di Ampel Surabaya. Rombongan jama’ah NU itu dipimpin KH. Chamim Badruzzaman. Kiai Chamim, panggalin akrab Kiai yang pernah jadi Ketua PCNU Tulungagung itu melakukan “ritual” doa untuk kebenaran & keadilan karena merasa resah dengan santernya isu sogok menyogok atau politik uang jelang Muktamar NU ke 34 di Lampung ini.
Rombongan Jama’ah NU kultural Tulungagung tersebut berangkat ke Ampel Surabaya setelah Ashar. Ritual Doa Untuk Kebenaran & Keadilan tersebut dimulai dari Sunan Ampel, Suranaya menuju Makam Mbah Kholil, Bangkalan, terus kembali ke Makam Hadrotus Syaik KH. Hasyim Asy’ari, Tebuireng, Jombang.
Kepada wartawan media ini, kiai kelahiran 30 Juni 1945 itu menyampaikan soal keresahan akibat santernya isu sogok menyogok di kalangan NU menjelang Muktamar NU ke 34 ini.
“Selama 30 tahun saya mengurusi NU, tidak pernah ada yang namanya sogok menyogok menjelang pemilihan Ketua NU. Baik ditingkat Konfercab, konferwil maupun muktamar. Lah sekarang ini isu sogok menyogok itu kok kencang sekali. Memang sulit untuk membuktikan itu. Tapi isunya beredar kencang. Yang perlu diketahui, sogok menyogok untuk memilih pemimpin di NU itu bukan budaya NU,” terang Kiai Chamim.
“Saya itu, lanjut Kiai Chamim, dulu waktu ngurusi IPNU, Ansor dan NU, selama kurun waktu 30 tahun, tidak pernah terdengar yang namanya permainan politik uang saat menjelang pemilihan ketua NU. Sekarang isu politik uang itu luar biasa. Tapi meskipun begitu, saya tetap husnudzon, masih ada Kiai-Kiai dan pengurus NU yang masih muhlis (ihlas) mengurusi NU tanpa mempedulikan dengan politik uang tersebut. Dan karena itu kami rombongan Jama’ah NU Kultural Tulungagung melakukan doa ini adalah untuk meminimalisir fitnah fitnah itu,” ujar Kiai Chamim.
Tinggalkan Balasan