Penuhi Tuntutan Zaman, Unikama Malang Luncurkan Program Kuliah Daring
Malang,- Diera revolusi industri 4.0 hampir semua lini kehidupan tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan digital. Baik dari sisi ekonomi, sosial dan teknologi bahkan pendidikan.
Puncaknya, ketika pandemi Corona ini, kampus-kampus “dipaksa” untuk melakukan proses belajar mengajar dengan mengggunakan sistem daring. Jika tidak, bisa dipastikan proses belajar mengajar itu akan terhambat. Mengingat pandemi Corona ini menuntut masyarakat harus benar-benar menjaga jarak fisik dan jarak sosial dengan sesamanya.
Tidak ketinggalan Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Sebagai Universitas yang sudah kenyang dengan asam garam dalam mengelola pendidikan, wajar jika Unikama merespon problem zaman tersebut dengan cepat dan tepat.
Melalui Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahartian, M.Si, menjelaskan panjang lebar soal perlunya menerapkan kuliah daring untuk mahasiswa, ditengah pandemi Corona ini.
Terkait dengan sistem belajar daring atau jarak jauh, menurut Rektor Unikama, ada beberapa platfom yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kuliah daring tersebut.
“Diantaranya ada yang langsung online menggunakan aplikasi zoom, google mix, ada juga Sistem Pembelajaran dalam Jaringan (SPADA) Unikama. Ada yang pakai email. Bahkan ada yang menggunakan WA,” terang Dr. Pieter, panggilan akrab Rektor Unikama ini.
Soal kemungkinan ada mahasiswa yang kerepotan sinyal karena misalnya tempat tinggal mahasiswa yang jauh dari perkotaan atau di pedesaan, seperti yang ditanyakan beberapa media, Rektor Unikama ini menjelaskan kalau selama ini tidak ada mahasiswanya yang mengeluhkan problem belajar daring ini.
Terkait dampak corona yang berimbas terhadap ekonomi masyarakat, juga mahasiswa, pihak Unikama juga membantu paket data kepada mahasiswa, dengan bekerja sama dengan provider, pada proses belajar daring tersebut sampai pada UAS (Ujian Allkhur Semester) kemarin.
Kebijakan memberi bantuan paket data tersebut, lanjut Dr. Pieter, merupakan semacam instruksi dari Dirjen Dikti, selama operasional kampus itu tidak maksimal, supaya biaya operasional kampus itu dialihkan untuk membantu paket data kepada mahasiswa agar proses belajar daring ini bisa berjalan maksimal.
“Sampai hari ini kita merancang model pembelajaran yaitu blended learning atau sistem online dan model tatap muka. Sambil menunggu perkembangan meresahkan penyebaran covid ini, sementara kita menggunakan sistem belajar daring. Tapi sepertinya hingga oktober November ini kita masih menggunakan sistem belajar daring,” jelas Dr. Pieter.
Secara terpisah, Bu Enno, Humas Unikama menjelaskan kalau sebenarnya lembaga pendidikan itu sudah mulai menyongsong New Normal sebagaimana himbauan Walikota.
“Dalam menyongsong era New Normal, pihak kampus telah dengan sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kita harus jaga jarak fisik. Pakai masker, sering cuci tangan dengan air yang mengalir. Dan jika mau masuk lingkungan kampus harus dicek suhu tubuhnya dengan thermogan itu,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, untuk proses belajar mahasiswa, saat ini masih menggunakan sistem daring.pertemuan pertemuan apapun baik itu seminar, rapat, bahkan ketika rapat dengan struktural pun menggunakan sistem daring.
Adapun soal administrasi, masih menggunakan sistem piket. Meski telah diumkan soal menyongsong New Normal, tetapi masih belum bisa serta Merta menggunakan model face to face dengan lebih banyak orang.
Soal keringanan UKT, Humas Unikama menjelaskan kalau dalam kebijakan kampus tersebut memberi kelonggaran, bahkan sebelum pandemi Corona.
“Keringanan pembayaran UKT di Unikama bisa dibayar secara diangsur yaitu pada awal semester dan akhir semester, mengingat dampak pandemi juga terjadi pada para orang tua mahasiswa, jadi kampus juga memberikan kebijakan dengan keringanan berupa pembayaran UKT yang diundur,” jelasnya. (zhr/mnr).
Tinggalkan Balasan