Lokasi bekas warung di Pasuruan yang dipakai terduga aliran sesat beraktifitas.

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Bangunan bekas warung yang beralamat di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan menjadi tempat berkumpulnya pengikut diduga aliran sesat.

Bekas warung tersebut adalah milik Mahfudijanto. Kelompok ini mengaku belajar agama langsung dari Allah. Salah satu pengikut kelompok itu, Febridiyanto (28) yang juga anak dari Mahfudijanto terang-terangan menegaskannya.

“Guru kami langsung dari Allah. Karena dalam Surat Ar-Rahman ayat 2 jelas, bahwa Allah yang mengajarkan Qur’an. Itu dasar kami yang pertama,” kata Febri.

Febri menambahkan, yang mengajari semua makhluk di dunia untuk tunduk kepada Allah ialah Allah sendiri. Dirinya juga membenarkan kalau kelompoknya mempelajari Alquran dari terjemahan saja. Namun menurutnya, bukan berarti pihaknya mengingkari bahasa alquran itu sendiri, yang menggunakan bahasa Arab.

“Memang kami mengikuti terjemahannya. Arabnya bukan kami mengingkari, bagaimana kami bisa pelajari terjemahan kalau tidak membaca arabnya,” tambah Febri lagi.

Kelompok ini, lanjut Febri masih meyakini Nabi Muhammad sebagai Rasul. Hanya, menyangsikan kebenaran hadis. Karena hadis menurut mereka baru muncul pada abad ketiga hijriyah. Sedangkan Nabi Muhammad meninggal pada tahun 11 hijriyah.

“Hadis ada 300 tahun setelah Rasul wafat. Kami meragukannya, Nabi Muhammad kami tetap mengakuinya sebagai Rasul. Kalau tidak percaya terhadap Rasul, nggak mungkin kami ikuti Al-Qur’an,” pungkasnya. (wid/red).