2 dari 2 halaman
Salah satu menu Mie Jemparing

Gus Ali mewanti-wanti untuk memberikan nama yang baik itu mengingat sekarang banyak bermunculan usaha kuliner yang memberikan nama yang “serem-serem” dengan harapan bisa mempercepat keviralan dari usaha kuliner itu.

“Sekarang ini kan banyak nama-nama makanan yang didepannya atau belakangnya ditambahi nama yang serem. Misalnya ditambahi Syaitan, Jajanan dan lain-lain nama yang artinya kurang baik. Bagi saya pemberian nama yang baik pada menu makanan maupun nama warungnya itu penting karena menu makanan itu identik dengan yang namanya halalan, toyyiban. Jangan sampai ada kesan yang tidak baik pada makanan itu, baik melalui cara memperoleh rizkinya maupun cara memasaknya, akibat pemberian nama makanan yang tidak baik itu,” ujarnya.

Yang kedua, Mie Jemparing itu, lanjutnya, mempunyai kelebihan cara memasaknya tidak menggunakan MSG atau micin. “Jadi kalau anda menginginkan mie yang cara memasaknya tidak ada MSGnya, mencarinya ya di Mie Jemparing ini,” tambahnya.

Ditambahkannya, meski tidak menggunakan MSG, namun mie Jemparing ini rasanya tidak kalah dengan mie-mie yang lain. Baik varian rasa dan menu yang bisa didapatkan dari Resto Mie Jemparing ini. Disamping rasanya enak, mie Jemparing dengan varian menu serta harganya juga sangat terjangkau. “Jadi Mie Jemparing ini, mie rasa dan pelayanan bintang 5, tapi harganya kaki 5,” pungkasnya. (mnr).