Kisah Haru Mahasiswi di Surabaya Jualan Pisang Goreng, Wawali Janjikan Beasiswa dan Rumah Susun
Surabaya | JATIMONLINE.NET,- Perjuangan keras dalam mengejar mimpi besar kadang bisa jadi sumber inspirasi, bahkan kisah haru.
Seperti yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Seorang Mahasiswi sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bernama Yusnani Husein. Untuk memenuhi biaya kuliahnya, Ia berjuang keras dengan berjualan pisang goreng keliling.
Perempuan berhijab itu biasa menjajakan pisang goreng di kawasan wisata Ampel dan lingkungan Balai Kota Surabaya.
Karena orang tua sudah meninggal, Yusnani menumpang di kontrakan kecil kakaknya di Sidomulyo, Kenjeran, Surabaya.
“Saya menumpang di kontrakan kecil kakak saya,” cerita Yusnani.
Mahasiswi semester tiga itu menjual pisang cokelat dan pisang keju. Satu kemasan plastik mika dijual rata-rata Rp 15.000.
Saat berjualan di Masjid balai kota sore tadi, Yusnani ditemui Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Usai menunaikan shalat ashar, Wawali yang akrab dipanggil Cak Ji itu mendekati dan melihat-lihat dagangan Yusnani.
“Alhamdilillah, ada saja yang beli. Kadang habis, kadang juga tidak,” cerita Yusnani pada Wawali Cak Ji.
Mahasiswi berhijab itu juga sempat bercerita pada Cak Ji bahwa ayahnya telah meninggal dan ibunya tinggal terpisah di Sumenep Madura.
Mendengar cerita dan kondisi Mahasiswi itu, Wawali Surabaya itu makin terharu, apalagi tekad besar Mahasiswi itu dalam menuntaskan kuliahnya. Dan Cak Ji memborong semua pisang goreng Yusnani.
Wawali Cak Ji juga berjanji akan membantu memfasilitasi untuk pengurusan Rumah Susun agar ia dan keluarganya dapat menempati tempat tinggal yang layak.
“Saya beli semua ya. Semoga jualannya laris. Nanti saya minta KTP kamu untuk dapat dibantu mendapatkan Rumah susun sehingga nanti belajarnya bisa nyaman,” pungkas Cak Ji.
Wawali Cak Ji menambahkan bahwa dia akan berusaha agar Yusnani mendapat beasiswa. (man).
Tinggalkan Balasan