Surabaya,- Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur kumpulkan 7.724 kepala desa, camat, hingga kepala daerah se Jawa Timur. Hal itu dilakukan dalam rangka Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa di tahun 2020 di Jatim Expo pada Selasa (25/02/2020).

Khofifah menjelaskan bahwa di tahap satu ini dirinya berharap ada percepatan penyaluran dana desa senilai Rp 3,061 trilliun. Angka itu mencakup 40 persen dari total dana desa Rp 7,654 trilliun, untuk 7.724 desa di Jawa Timur.

“Efek perang dagang antara Amerika dan Tiongkok berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Efek corona juga membuat prediksi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia juga akhirnya dikoreksi oleh bank dunia, dan secara nasional otomatis juga terkoreksi,” kata Khofifah.

Penggunaan dana desa, Khofifah menegaskan untuk padat karya tunai. Kepala desa dalam menggunakan dana desa tetap memegang asas prioritas untuk memberikan upah uang tunai pada masyarakat yang terlibat dalam pembangunan desa.

Pemprov sudah membuat surat edaran gubernur, agar dana desa dipakai untuk program yang bisa menurunkan kemiskinan di pedesaan.

“Kemiskinan di Jawa Tipmur, dari survei bulan September yang dilakukan oleh BPS, menunjukkan saat ini kemiskinan di pedesaan di Jatim masih 14,16 persen. Sementara kemiskinan di perkotaan 6,77 persen. Jadi rata-rata kemiskinan Jawa Timur masih 10,20 persen,” jelas Khofifah.

Khofifah berharap ketimpangan antara kota dan desa yang berdampak langsung pada kemiskinan di desa jadi perhatian dan fokus seluruh kepala desa yang akan pada pencairan tahap pertama ini. (man).