Prof. Rohmat Wahab (baju putih) saat acara Muktamar NU.

Nasional | JATIMONLINE.NET,- Sebagai Jam’iyah, NU usianya sudah sangat matang. Lahir pada tahun 1926 silam atau berumur 96 tahun. Usia NU hampir satu abad. Karena itu tema besar NU dalam Muktamar di Lampung kemarin adalah soal kemandirian. Sebagai Jama’ah, NU memiliki warga yang sangat banyak.

Warga NU adalah mayoritas umat Islam di Indonesia. Data tahun 2019, jumlah warga NU diperkirakan mencapai 90 juta lebih. Karena jumlah warganya banyak sekali, setiap kali mendekati pemilu (pemilihan umum) dan pil-pil (pilkada maupun pilpres) suara warga NU senantiasa menjadi isu seksi untuk diperebutkan.

Meski khittah NU senantiasa berdengung disetiap hajatan politik, baik ditingkat lokal maupun nasional, namun toh akhirnya tenggelam ditelan hiruk pikuknya godaan-godaan politik.

Pilpres 2019 menjadi contoh nyata betapa NU secara organisasi harus “diperalat” untuk melegitimasi salah satu Capres dan Cawapresnya yang dianggap merepresentasikan NU. Suasana politik dilingkungan NU tidak lagi teduh seperti yang dirasakan oleh warga NU yang berbeda pilihan politiknya dengan elit-elit NU.

Bahkan seorang elit NU di Jawa Timur dalam pidatonya yang beredar luas di medsos saat pilpres, dengan pongahnya membodoh-bodohkan warganya yang tidak memilih Capres dan Cawapres pilihan NU.

NU tidak lagi nyaman sebagi tempat berteduh bagi warganya yang berbeda pilihan politik.