GUSDURian Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru yang Terisolir dan Belum Tersentuh Bantuan
Masih Trauma, Warga akan Mengungsi Hingga Situasi Kondusif
Temuan tim GUSDURian Peduli di lapangan, warga mengaku masih trauma. Mereka seringkali ketakukan ketika ada informasi erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
”Saya masih trauma sampai saat ini, saya khawatir terjadi erupsi susulan. Makanya, saya dan keluarga putuskan untuk ngungsi hingga kondisinya sudah benar-benar kondusif,” kata Pak Acid saat ditemui tim GUSDURian Peduli di rumahnya.
Meski demikian, Pak Acid masih rutin mengecek rumahnya setiap pagi. Setelah selesai, dia menyampaikan langsung kembali ke tempat pengungsian.
”Kalau pagi, saya ke sini (rumah), mengecek kondisi rumah. Setelah semuanya selesai, saya kembali ke atas (Gunung Sawur), ngungsi. Karena masih trauma,” ungkapnya.
Berbeda halnya dengan Ngatiman, kakek 80 tahun ini mengaku tidak mau kembali ke rumahnya di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh untuk sementara waktu.
Meski kondisi rumahnya tidak rusak parah dan terendam abu vulkanik seperti rumah-rumah warga lainnya, dia mengaku masih trauma. Apalagi, erupsi susulan bisa terjadi kapan saja.
Oleh karena itu, dia bersama istrinya memutuskan untuk mengungsi hingga ada kejelasan situasi dan kondisi erupsi Gunung Semeru.
”Saya disini mengungsi sama istri. Saya tidur di mushollah depan rumah (warga) ini,” katanya.
Dia bercerita, saat terjadi erupsi Gunung Semeru, dia bersama istrinya hanya berpikir bagaimana caranya menyelamatkan diri. Dia sudah tidak berpikir bagaimana rumah dan beberapa barang berharganya.
”Tidak tau kondisi rumah seperti apa sekarang. Saya hanya berhasil menyelamatkan KTP, KK. Sisanya, seperti TV, sepeda motor dan lain-lainnya masih di rumah,” kata kakek 80 tahun ini.
Berikut adalah Contact Person GUSDURian Peduli:
Aak Abdullah Al Kudus, Koordinator GUSDURian Peduli: +62 812-3456-1144
Beny Resmana, Koordinator Posko Bersama GUSDURian Peduli: +62 822-3319-6500
Tinggalkan Balasan