Madiun | JATIMONLINE.NET,- Iringan-iringan mobil bersirine tanpak panjang mengular di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Suasana menjadi terang akibat lampu mobil dan efek lampu sirine. Iringan-iringan tersebut adalah deretan mobil ambulan yang menjemput warga yang terpapar Covid-19.

Sejumlah 26 mobil ambulan didatangkan untuk menjemput 89 warga di Desa Bantengan dan Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (14/6/2021) malam. 89 warga yang dijemput akan menjalani isolasi di RSUD Dolopo, Madiun.

“Sengaja memang kami kerahkan 26 ambulans dari sejumlah puskesmas di wilayah setempat. Sebanyak 89 warga dievakuasi untuk mencegah meluasnya penularan covid-19 di dua desa tersebut. Semua dievakuasi, baik yang ada gejala maupun tidak,” jelas Bupati Madiun, Ahmad Dawami pada Selasa (16/06/2021).

Sosok yang akrab disapa Kaji Mbing itu menambahkan, evakuasi merupakan langkah yang harus diambil agar pemerintah tidak terlambat dalam menangani pasien yang terpapar covid-19 pada klaster hajatan.

Dirinya menunggu laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun soal asal mula sampai munculnya klaster hajatan pada dua desa tersebut.

“Masih dikaji. Tim sedang melakukan evaluasi mendalam untuk mengetahui dari mana asal mula klaster hajatan itu,” tegasnya.

Adapun 89 warga yang dievakuasi, terdiri dari 66 warga Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, yang sebelumnya menghadiri sebuah acara hajatan pernikahan. Sedang sisanya sebanyak 22 orang asal Dusun Kedungrejo, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, adalah hasil tracing, telah melakukan kontak erat pada acara hajatan tersebut.

Mengenai tempat isolasi di RSUD Dolopo, Kaji Mbing menjelaskan bahwa ruangan di rumah sakit masih dapat menampung pasien covid-19.

“Seluruhnya yang dinyatakan positif berdasar hasil tes antigen akan diisolasi di RS Dolopo. Terkait ketersediaan tempat tidur masih bisa dikendalikan. Bagi saya, yang terpenting pasien mendapat perawatan maksimal di rumah sakit,” tandasnya. (min).