H. Muidur Rohman (tengah, baju putih) saat sambutan pertemuan Sanggar Lestari, di Desa Coban Blimbing, Wonorejo, Pasuruan

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Pada Sabtu, (7/8/2021) terselenggaralah acara pertemuan anak yatim Desa Coban Blimbing dengan Yayasan Sanggar Lestari Pasuruan yang bertempat di rumah H. Muid, panggilan akrab H. Muidur Rohman.

Program Pemberdayaan untuk anak yatim di Desa Coban Blimbing telah lama menjadi konsen H. Muidur Rohman, warga Desa Coban Blimbing, Wonorejo, Pasuruan ini.

Meski agak terkesan dadakan, namun pertemuan tersebut bisa terselenggara dengan baik tanpa ada kendala berarti. Ngurusi anak yatim bagi sebagian orang, adalah hal yang terasa berat. Namun bagi sebagian orang yang Punya jiwa perjuangan, ngurusi anak yatim bisa terasa enjoy.

Dalam sambutannya, H. Muid mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut. Bagi H. Muid dukung anak yatim melalui program belajar tambahan di tengah situasi pandemi, dimana belajar formal di sekolah terasa tidak maksimal ini, adalah hal yang baik.

Suasana pertemuan anak yatim dengan Sanggar Lestari di rumah H. Muiddur Rohman

Bagi anak yang mampu, soal tambahan belajar untuk meningkatkan pendidikan anak adalah hal yang biasa saja. Namun bagi anak yang kurang mampu, merealisasi program tersebut terasa sangat berat. “Ya nanti konsumsi dan uang saku anak yatim saya aja yang nanggung,” ujar H. Muid ketika berunding dengan pengurus Yayasan Sanggar Lesatri ketika itu.

Dalam paparannya, perwakilan Lembaga Saku Yatim, partner Yayasan Sanggar Lestari menjelaskann panjang lebar soal pentingnya belajar tambahan bagi anak yatim.

Peningkatan pendidikan dalam program belajar tambahan itu, kata perwakilan Lembaga Saku Yatim, bagaikan kailnya. Kail itu akan terus bermanfaat untuk mendapatkan ikan.

“Memberikan materi tambahan belajar bagi anak yatim itu jauh lebih berguna dikemudian hari. Kita ibaratkan memberi kail bagi anak yatim, tidak hanya sekedar memberi ikannya. Kita berikan ikannya, hari itu juga akan habis, namun kalau kita berikan kailnya, itu lebih bermanfaat selamanya,” ujar perwakilan Lembaga Saku Yatim tersebut.

Foto bersama anak yatim dan Pengurus Yayasan Lestari Pasuruan

Meskipun begitu, program tambahan belajar untuk anak yatim tersebut tetap berjalan tidak dengan “tangan kosong”. Bukan sekedar diberi materi pelajaran saja. Pada dasarnya nanti akan ada bantuan untuk anak yatim tetapi berupa beasiswa pendidikan, juga diberikan santunan dan bantuan untuk gizi sehat berupa olahan daging, dan layanan kesehatan.

Lembaga Saku Yatim menambahkan, program tambahan belajar tersebut juga berharap menjadikan anak yatim menjadi pelajar yang berprestasi, menjadi pribadi yang berakhlak yang baik (ahlakul Karimah), suatu ketika menjadi pribadi yang mandiri, bisa berdiri diatas “kakinya sendiri”.

“Lembaga LAZ (Lembaga Amil Zakat) Saku Yatim ini juga mengupayakan dana bagi anak yatim untuk pendidikan. Program – programnya ada pendidikan agama. Ada beasiswa. Ada juga pondok pesantren Tahfidzul Quran. Bagi ibu – ibunya juga nanti ada program kewirausahaan,” terang perwakilan Lembaga Saku Yatim. (mnr).