Diskusi ringan, Rahmat Muhajirin, anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Mimik Idayana, DPRD Sidoarjo, Muhammad Ali (Gus Ali), Habib Taufik, Amin Hidayat (Mantan Ketua PAC Ansor Tanggulangin, Arif Rahman (Ketua PC PMII periode 2020 – 2021, Zaman Nusron Wahid)

Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Suasana keakraban dan penuh kekeluargaan tercermin dalam diskusi cangkruan di Resto Asap – Asap, Taman Pinang Sidoarjo, Senin 21 September 2020 malam.

Dalam diskusi ringan itu, Rahmat Muhajirin, anggota DPR RI Fraksi Gerindra menyampaikan, bahwa dirinya, selaku kader Gerindra, sudah tidak ada masalah dengan Bambang Haryo Sukartono (BHS), bakal calon bupati Sidoarjo yang mendapatkan rekomendasi Partai Gerindra.

Bahkan, politisi yang namanya akrab disingkat RM tersebut siap memenangkan BHS dalam perhelatan pilkada Sidoarjo ini. Kepada orang dekat BHS, Muhammad Ali, akrab disapa Gus Ali, Rahmat Muhajirin berpesan bahwa rekonsiliasi Gerindra  kubunya tidak hanya sekedar rekonsiliasi formalitas partai, sesama kader Gerindra, tetapi rekonsiliasinya hingga ke hati.

Dalam kesempatan itu RM memberikan arahan untuk kemenangan BHS dalam pilkada Sidoarjo 2020 ini. Menanggapi soal ramainya isu bahwa calon Bupati – Wakil Bupati yang diusung Partai Gerindra dan partai koalisinya bukanlah orang NU, RM mengaskan isu itu tidak benar.

“Semuanya NU. Pak BHS itu NU. Pak Taufiqulbar juga NU. Saya juga NU. Bahkan bapak saya itu tentara laskar Hizbullah. Kurang NU apa coba. Setelah kemerdekaan, bapak saya jadi tentara dan saya ikut di asrama,” kata Rahmat Muhajirin mengenang.

Sementara itu, Arif Rahman, akrab disapa Ajid, ketua PC PMII Sidoarjo periode 2000 – 2001 berharap masyarakat Sidoarjo tak  terlalu larut dalam mempermasalahkan calon bupati Sidoarjo itu NU apa tidak NU.

“Semua calon bupati Sidoarjo itu NU, janganlah takut terlalu berlebihan. Janganlah memperbesar isu NU dan tidak NU karena semua calon Bupati Sidoarjo itu NU,” terang Ajid kepada wartawan media ini.

Ajid berharap, kepada semua pelaku politik di Sidoarjo ini tidak menggeser tema pilkada ini hanya berkutat anatara NU dan tidak NU saja. “Semua calon Bupati – Wakil Bupati itu NU. Cukup. janganlah dibesar besarkan lagi. Kami berharap masyarakat Sidoarjo lebih cerdas memilih pemimpin,” harap Ajid.

Ajid menggaris bawahi, supaya masyarakat Sidoarjo agar memilih pemimpin yang mau mencerdaskan kehidupan orang banyak dengan perjuangan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan upaya peningkatan ekonomi masyarakat. “Saya berharap mudah-mudahan warga masyarakat Sidoarjo dalam pilkada ini mendapatkan pemimpin yang baik,” harap Ajid.

Sambil mengutip falsafah Sunan Kalijaga, Ajid menegaskan bahwa pemimpin yang baik itu yang bisa Tut Wuri Handayani. Tut Wuri Hangiseni.

“Pemimpin itu harus bisa anglaras ilining banyu atau mengalir seperti air yang bisa menyesuaikan tempat yang didiami. Dengan kata lain, harus mengikuti arus zaman yang bisa sewaktu-waktu,” tutur Ajid.

Dalam kaidah ushul fiqhnya, al muhafadlotu alal qodimis sholih, wal ahdu biljadidil ashlah.

Dibagian lain, Habib Taufiq dan Gus Ali berdoa agar semua hajat baiknya yang berkumpul itu dikabulkan Allah. Habib Taufik dan Gus Ali juga berdoa agar warga masyarakat Sidoarjo dalam pilkada ini mendapatkan pemimpin yang baik, yang bisa mengemban amanah warga masyarakatnya. (mnr).