Balai Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan

Pamekasan | JATIMONLINE.NET – DPRD Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendapatkan banyak laporan tentang keberadaan balai di sejumlah wilayah Pantai Utara (Pantura), Pamekasan, mangkrak tidak berfungsi, seperti pembangunan Balai Desa Waru Timur, Kecamatan Waru.

Anggota Komisi I DPRD Pamekasan Abdul Haq mengatakan, balai desa bagian dari tempat atau kantor administrasi desa. Akan tetapi bila desa tidak punya balai, keberadaan arsip tersebut patut dipertanyakan.

“Ini jadi persoalan baru, bila desa punya balai namun tidak difungsikan. Apa yang menjadi kendala hingga balai itu tidak ditempati,” tanya Politisi Partai Amanat Nasional saat dimintai keterangan, Selesa (9/2).

Padahal keberadaan balai berada di akses jalan umum di sisi ujung timur desa. Beberapa tahun sebelumnya, pasca pembangunan balai sudah selesai, pemerintah desa belum meresmikan. Akibatnya keberadaan balai tampak kusam dan penuh dengan kotoran debu.

Peta geografis Desa Waru Timur berada di sekitar gunung yang diapit tiga desa, yakni Sana Laok, Waru Barat, dan Sana Daja.

Gunung jadi pembatas wilayah penghubung antara Waru Barat dan Waru Timur, dari sisi selatan-utara. Sementara penduduk Waru Timur banyak bermuara di wilayah selatan. Warga menyebut balai akan lebih strategis bila di bangun di posisi tengah.

Abdul membantah alasan apapun yang dikemukakan pemerintah bila misalkan pembangunan balai dianggap tidak strategis. Sebab pembangunan tersebut tentu sudah melalui proses perencanaan dan musyawarah desa.

Sebagai solusinya, wakil rakyat dua periode tersebut berencana akan memanggil Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk mengetahui apa sebenarnya yang jadi persoalan, ada balai baru di bangun, namun mangkrak dan tidak difungsikan.

Kepala Desa Waru Timur Rusdi gagal dimintai keterangan soal masalah balai tersebut. Pada Selasa (9/2), sekitar pukul 12.45 WIB, Rusdi tampak mengumpulkan warga sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang disaksikan Bhabinkamtibmas. (rus)