Suasana Dialog Marketing & Peluang Kerja Sama, KWU Pasuruan, di DPR Caffe Out door, lereng Gunung Arjuno, Pasuruan

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Pagi setengah siang itu, suasana sejuk dan asri ketika memasuki area wisata lereng Gunung Arjuno, DPR Caffe. DPR Coffe out door  adalah warung kopi Dilereng Gunung Arjuno, tempat yang kini lagi digandrungi anak muda diseputar lereng Gunung Arjuno dan sekitar Pasuruan.

Di warkop yang letaknya di bawah Destinasi Wisata Jendela Langit itu, Komunitas Wirausaha (KWU) Pasuruan mengadakan agenda rutinan, Dialog Marketing & Peluang Kerja Sama.

Tempat Dialog bagi para pelaku wirausaha Kabupaten Pasuruan ini memang tidak seperti biasanya. Namun, di Warkop yang tepatnya adalah di pinggir hutan itu, diatas ketinggian 700 – 800 MDPL, justru suasana gayeng dan penuh kekeluargaan menghiasi perjalanan dialog dalam memecah problem marketing masing masing pelaku wirausaha yang tergabung dalam KWU itu.

Yahya, Ketua KWU Pasuruan menjelaskan, bahwa agenda kerja KWU itu salah satunya adalah memperkenalkan tempat usaha masing-masing anggota KWU, dengan cara tempat usahanya, warung, resto atau warkopnya dipakai untuk acara dialog atau diskusi. Dengan demikian maka tempat usaha masing-masing Anggota KWU akan ramai dan dikenal oleh masyarakat.

“Sebagai ketua saya sepakat, untuk tiap agenda acara, bertempat di masing-masing tempat usaha Anggota KWU, secara bergiliran. Itu manfaatnya bisa meramaikan maisng-masing usaha anggota KWU Pasuruan.  Bahkan pujasera pujasera yang sepi sekalipun akan kita gunakan sebagai tempat kita berdialog. Manfaatnya agar pujasera pujasera yang sepi itu bisa ramai,” terang M. Yahya, Ketua KWU Pasuruan.

Yahya, Ketua KWU Pasuruan saat sambutan diacara Dialog Marketing & Peluang Kerja Sama di DPR Cafe, di Dusun Sawah, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Pasuruan

M. Yahya menambahkan, dengan ditempatkannya Dialog yang dihadiri oleh para pelaku wirausaha muda dan kreatif di DPR cafe yang lokasinya dipinggir hutan, jauh dari pusat keramaian itu, juga bermanfaat untuk mengenalkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Pasuruan, yang selama ini belum digarap secara maksimal.

Dialog yang dihadiri kurang lebih 60 orang pelaku wirausaha se Kabupaten Pasuruan ini, sebagai tempat “curhat” dan berbagi peluang masing masing usahanya.

“Dengan adanya forum -forum seperti ini, besar manfaatnya untuk saling mengenalkan masing-masing produk dari anggota, untuk saling bekerja sama, satu sama lain,” Kata salah satu anggota KWU.

Agus Suyanto, Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang didapuk sebagai Nara sumber dalam Dialog Marketing & Peluang Kerja Sama itu bahkan menegaskan, sebagai pelaku wirausaha, sangat penting sekali mengenalkan produk – produknya kepada khalayak umum,” terang Agus, panggilan akrab Agus Suyanto.

Agus menambahkan, sebagai pelaku wirausaha itu lebih penting mengenalkan produknya ketimbang mengenakan dirinya sendiri. “Sebagi pelaku wirausaha, sekarang cara berfikir kita harus dibalik. kita ini tidak penting tidak terkenal. Yang terpenting produk kita namanya dikenal orang. Lihatlah alfamart atau indomart itu. Sampean kan tidak kenal siapa pemiliknya. Tetapi tokonya atau produknya terkenal hingga ke pelosok pelosok. Terbalik dengan kita. Nama kita yang terkenal, tetapi  produk kita kurang terkenal,” terang Agus Suyanto.

Agus juga menyarankan agar KWU Pasuruan untuk membuat mobil dalam rangka mengenalkan Wirausaha, dinamakan KWU (Kendaraan Wirausaha). Mobil KWU ini, tambah Agus, disamping untuk mengenalkan produk produk setiap anggota KWU, juga bermanfaat untuk “menjemput rejeki” apabila ada event besar di Pasuruan.

“Saya kira penting bagi KWU untuk membuat mobil KWU. Mobil KWU itu untuk menjemput rejeki. Misalkan ada kegiatan muslimat, mobil KWU bisa berjualan disana. Atau event besar besar yang lainnya. Mobil KWU ini akan berkeliling mencari tempat-tempat keramaian, untuk memperkenalkan masing masing produk Anggota KWU Pasuruan,” terang Agus.

Nampak M.Yahya, Ketua KWU, Agus Nurcahyo (jaket hitam) sekretaris KWU, dan Agus Suyanto, Anggota DPRD Kab. Pasuruan. Dibelakang, Umar, pemilik DPR Cafe (pegang mik) lagi bercerita perjalanan usahanya.

Sebagai anggota dewan, Agus Suyanto akan terus mengawal agar program program gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam KWU ini bisa sukses, berjalan dengan baik.

“Saya ini bisa seperti sekarang ini, berangkatnya ya dari UMKM seperti teman teman di KWU ini. Ini adalah peluang usaha yang penting mengingat tidak semua usia produktif di Pasuruan, terserap di pabrik. Nah, UMKM itu sebagai wadah alternatif untuk menampung usia produktif itu agar bisa kerja,” terang Agus.

Kisah Sukses DPR Cafe

Sementara itu, dibagian lain, dalam sesi dialog, Umar pemilik DPR cafe ini bercerita tentang kisah suksesnya mendirikan usaha warong kopi dipinggir hutan ini.

Umar bercerita, ia merintis usaha warung dikaki Gunung Arjuno di pinggir hutan yang sepi itu sejak tahun 2018. Dengan partner kerjanya, sebuah komunitas di Surabaya, Umar bekerja sama untuk meramaikan warkop yang diberi nama DPR cafe itu. Namun karena Umar dianggap tidak sesuai dengan perjanjian yang diharapkan, akhirnya kerja sama tersebut tidak berlanjut.

Sejak kerja sama dengan partnernya tidak berlanjut, ketika itu Umar hampir putus asa. Namun dengan sabar dan telaten ia dengan istrinya tetap “setia” menunggui warungnya.

Setalah berakhir kerja sama itu, kata Umar, mencari pembeli dan pelanggan warung kopi itu sulit sekali. Karena terbilang usaha baru dan lokasinya yang jauh dari keramaian, dipinggir hutan nan sepi dan senyap, tentu bukan persoalan yang mudah untuk memperoleh pembeli.

Namun itu dulu. Kini, setelah perjuangannya selama 3 tahun, Umar bisa merasakan hasilnya. “Waktu itu, istri saya dengan sabar nungguhi warung ini. Setiap ada pembeli diajak ngobrol seperti orang Bowo. Ditanyai, warungnya kurang bagaimana. Kopinya kurang bagaimana dan setrusnya,” lanjut Umar.

Umar berpesan, bahwa setiap usaha itu harus dijalani dengan sabar dan telaten. Meskipun di tengah hutan sekalipun, jika dikerjakan dengan sabar dan telaten, akhirnya Umar bisa juga memetik buah dari kesabaran dan ketelatenannya itu.

Umar menambahkan, untuk menamai produk, perlu memakai nama yang “provokatif” agar mudah diingat orang. “Seperti nama DPR cafe ini. Orang sempat ada yang bertanya. DPR cafe ini apa maksudnya dibiayai DPR. Saya jelaskan waktu itu, DPR cafe itu artinya Dibawah Pohon Rindang,” jelas Umar. (mnr).