KH. Khusain Ilyas (tengah) disebelah kanan, H. Khulaim Junaidi, disebelah kiri, H. Muhammad Santoso, SE, Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto

Mojokerto | JATIMONLINE.NET,- Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Mojokerto melakukan safari politik dengan berkunjung ke ulama kharismatik di Mojokerto, KH. Khusain Ilyas atau akrab disapa Mbah Yai Khusain, Sabtu 08 Januari 2022.

Rombongan DPD PAN Kabupaten Mojokerto tersebut langsung dipimpin Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto, H. Mohammad Santoso, SE. Hadir juga pengurus DPD PAN, Suyono, Yoseph Ranianto, Suwanto, Abah Ikhwan dan Munaji.

Turut mendampingi kunjungan ke Kiai Kharismatik NU di Jawa Timur tersebut, H. Khulaim Junaidi , SP, MM, anggota DPRD Jawa Timur fraksi PAN.

Perihal Kunjungan DPD PAN Kabupaten Mojokerto ke KH. Khusain Ilyas tersebut didampingi H. Khulaim, panggilan akrabnya, karena mengetahui kalau H. Khulaim Junaidi itu mempunyai hubungan kekerabatan dengan KH. Khusain Ilyas.

Seperti diketahui, H. Khulaim Junaidi dengan KH. Khusain Ilyas itu masih terhitung keponakan. Satu garis nasab dengan Husein Abdul Ghani. Husein Abdul Ghani mempunyai anak 1.;Hj Muslihah, 2.:KH. Ilyas. Hj. Muslihah mempunyai anak, salah satunya adalah Hj. Badriyah. Hj. Badriyah mempunyai anak H. Khulaim Junaidi. Sedangkan KH. Ilyas mempunyai anak KH. Khusain Ilyas. Adapaun Husein Abdul Ghani adalah saudaranya Ruslan Abdul Ghani, tokoh nasional yang pernah jadi Menteri zaman Presiden Soekarno.

H. Khulaim Junaidi dan KH. Khusain Ilyas, dalan satu kunjungan DPD PAN Kabupaten Mojokerto ke KH. Khusain Ilyas

KH. Khusain Ilyas adalah Kiai Kharismatik di Jawa Timur yang dikenal sebagai Kiai yang sangat sederhana. Beliau Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Almisbar Karangnongko, Mojokerto. “Kami sowan ke Kiai Khusain ini untuk meminta doa dan restu untuk membesarkan PAN di Kabupaten Mojokerto,” ujar H. Mohammad Santoso, Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto.

Rombongan DPD PAN Kabupaten Mojokerto ini disambut hangat dan penuh keluargaan oleh KH. Khusain Ilyas. Kepada wartawan media ini, H. Khulaim Junaidi menerangkan, kalau ia diberi ijazah doa dan Diwejang untuk tidak bosan-bosannya menanam kebaikan dan selalu memberi manfaat dalam keadaan apapun.

“Seperti Mbahmu, Husein Abdul Ghani (kakak Ruslan Abdul Ghani), meskipun hanya membangun Masjid dan Madrasah di Karangnongko, Mojokerto, sebuah Desa yang sangat terpencil, tapi manfaatnya bagi warga Mojokerto sampai sekarang bisa dirasakan. Dan karena itu namanya Mbahmu (Husein Abdul Ghani) dan makamnya banyak diziarahi warga masyarakat. Jadi yang terpenting itu melakukan amalan yang manfaati Nang wong akeh,” ujar H. Khulaim Junaidi, menirukan ucapan KH. Khusain Ilyas. (mnr).