Dalam Nahdlatut Tujjar, Pesantren Tidak Hanya Dipandang Sebagai kapital Market
Dijelaskan Kiai Qomar, yang melatar belakangi berdirinya pesantrenpreneur tsurayya, karena melihat banyak santri lulusan pondok pesantren yang pinter ngaji, ibadahnya juga sergep dan ngerti ilmunya sodakoh tapi tidak punya duit karena kesulitan dalam hal usaha atau kerja.
Malah sebaliknya, sering kita jumpai, orang yang tidak ngerti sodakoh atau berbuat baik kepada sesama dengan berbagi, tapi malah orang yang demikian yang punya duit banyak karena punya skill dan kemampuan bisnis.
Nah berangkat dari latar belakang yang seperti itu PesantrenPreneur turayyah ini didirikan. “Kita ini kan punya pengalaman nabrak-nabdak dalam hidup karena tidak punya skill atau kemampuan berwirausaha. Nah biasanya santri yang pulang dari pesantren kan seringkali mengalami nasib seperti itu. Saya bisa bercerita seperti itu karena saya juga santri yang pernah mengalami seperti itu. Nah karena itu penting sekali bagi santri yang menginginkan membangun ekonomi atau berwirausaha, bisa belajar di PesantrenPreneur tsuraayyah.
Selain dibelaki skill, yang juga tidak kalah penting adalah santripreneur itu juga harus dibekali ilmu ‘”wani”. Bekal ilmu wani ini sangatlah penting bagi orang yang berjiwa wirausaha. Karena terkadang banyak kita jumpai orang yang mengerti ilmunya berwirausaha namun takut untuk memulai. Nah, di Pesantrenpreneur itu nanti juga akan dilatih mentalnya supaya berani untuk memulai wirausaha.
Dipesantrenpreneur itu nanti santri diberi pembekalan soal ilmu berwirausaha tetapi disesuaikan dengan passion dan talentanya masing masing santri. Jadi nanti selama setahun santri akan dibekali ilmu berwirausaha. Setelah passion masing masing santri tersebut ketemu keahliannya dibidang usaha, akan dilatih praktek berwirausaha dan dibekali modal (pinjaman) untuk mandiri dalam berwirausaha.
Saat ini, karena PesantrenPreneur itu baru rintisan, bergeraknya seperti lembaga pelatihan. Masih belum seperti kampus. “Jadi disitu nanti santri dilatih untuk jadi pelaku wirausaha, sesuai dengan bakat atau passionnya. Saat ini pesantrenpreneur tsurayyah ditempatkan di Pare kediri. (mnr).
Tinggalkan Balasan