Wakil Ketua DPD Bintang Muda Indonesia, Partai Demokrat, Jawa Timur, Ismail

Pamekasan | JATIMONLINE.NET – DPD Bintang Muda Indonesia (BMI) Partai Demokrat, Jawa Timur, menganggap isu kudeta yang tengah menggelinding di internal partainya diibaratkan ada gerakan kelompok yang merencanakan untuk operasi tangkap tangan (OTT) tapi gagal.

“Rencananya mau OTT memang, tapi tidak sampai di lokasi sudah gagal,” kata Wakil Ketua DPD BMI Jawa Timur, Ismail, Senin (8/2).

Orang nomor satu di Komisi III DPRD Pamekasan tersebut mengungkapkan, seluruh kader dan simpatisan partai di Jawa Timur, masih solid bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baik mulai dari DPD, DPC, hingga ranting.

“Jangan coba-coba ganggu kader di Jawa Timur. Kami masih bersama AHY,” tegas dia.

Alumnus IAIN Madura itu berasumsi bahwa isu kudeta dengan rencana menggelar kongres luar biasa (KLB) merupakan dugaan domplengan elit luar untuk menjatuhkan elektabilitas AHY. Sebab menurutnya, dalam sepekan terakhir AHY jadi sosok pemuda yang dinilai berpotensi dapat tiket Pemilu 2024.

“Kita bacaannya survei yang independent. Sepekan terakhir, AHY elektabilitasnya sudah di atas Gubernur DKI Anis Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

Dari itu, kata pria asal Mempewah Kalimantan, bisa saja isu kudeta diracik semata untuk menggoyahkan popularitas AHY. Hanya rencana itu pudar di tengah jalan. Sebab meski muncul gerakan bawah tanah dari pihak luar, partai langsung menangkap dan memberikan sinyal.

Bagi Ismail, selama jadi pimpinan partai, AHY memiliki inovasi program semangat gotong-royong dalam membangun ekonomi sosial. Seluruh kader se nusantara yang jadi wakil rakyat, didesak untuk memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dari program tersebut tentu membuat banyak masyarakat terbantu. Sebab mereka tidak hanya sekedar turun tangan menyapa masyarakat, namun ada edukasi yang disampaikan dalam menyosialisasikan visi-misi partai. (rus)