2 dari 2 halaman
Amin Hidayat (kanan), anggota Grup WA RPS, yang juga mantan Ketua GP Ansor Tanggulangin, serius mengikuti acara pengajian dan diskusi kekinian

Sementara itu H. Khulaim Junaidi dalam materi pengajiannya menerangkan ciri-ciri orang yang bertaqwa. Taqwa adalah imtitsalu awamirillahi wajtinabunnawahihi (mengerjakan seluruh apa -apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi seluruh larangan Allah, baik secara sembunyi sembunyi maupun terang terangan.

H. Khulaim mengingatkan agar menjalankan ibadah puasa dengan serius dan sungguh sungguh karena itu merupakan ciri-ciri orang beriman. Puasa itu, kata H. Khulaim, mengekang hawa nafsu kesenangan dunia. Kuat mengahadapi ujian berupa kenikmatan dunia yang disenangi oleh manusia, yaitu kuat menahan makan makanan yang nikmat meskipun kesempatan itu ada.

Kejujuran itu, kata H. Khulaim, tercermin dari kekuatan seseorang menahan lapar dan dahaga. Meskipun sendirian tidak ada orang lain tahu, orang yang bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa, ia tidak akan memakan atau meminum makanan dan minuman itu.

Ibadah puasa itu, kata H. Khulaim, jauh dari unsur riyak karena hanya Allah yang tahu, sebagaimana diterangkan dalam hadits qudsi Asshiyamu Lui wa ana ajzibihi : puasa itu untukku (kata Allah), maka akulah yang memberi seberapa besar pahalanya sehingga menjadikan manusia itu jujur.

“Salah satu ciri lain orang yang bertaqwa adalah yunfiqun fisyarro’i waddorro’i, yaitu menginfaqkan sebagian hartanya dalam keadaan lapang maupun sempit. Itulah sebabnya dibulan ramadhan banyak kita jumpai banyak orang membagikan takjil dan berbagi sembako meskipun tidak kaya,” ujar Khulaim.

Suasan pengajian penuh hikmad

“Alhamdulillah, tanpa kita sadari, doa kita waktu lalu, sudah diijabahi oleh Allah SWT pada tahun ini, salah satunya adalah kita ditemukannya lagi dengan bulan suci ramadhan tahun ini. Karenanya, mari kita sambut bulan suci ramadhan dengan melakukan ibadah puasa dengan serius,” ujar H. Khulaim Junaidi.

Disamping menjalankan ibadah puasa sebagai ciri orang yang bertaqwa, H. Khulaim juga menerangkan gemar sedekah juga sebagai ciri orang yang bertaqwa. Sebagaimana kita tahu, ibadah yang berupa sedekah itu sangat mudah diucapkan, tapi terasa berat dikerjakan.

Bersedekah itu, kata H. Khulaim, erat kaitannya dengan sebuah keyakinan bahwa barang yang kita sedekahkan itu tidak akan habis, tetapi Allah akan menggantinya dengan rejeki yang lebih besar. “Ngeyakini hal seperti itu tidaklah mudah. Karena kalau dilihat dari ilmu matematika 5-3 = harta itu akan berkurang, atau bahkan akan habis. Mengimani bersedakah itu tidaklah demikian. Tidak seperti hitungan matematika. Allah akan mengganti harta yang kita sedekahkan itu dengan harta yang lebih banyak, yang itu secara kasat mata belum terlihat saat kita mensedahkan harta benda. Lah iman itu disitu. Itu kalau bukan orang yang bertaqwa, tidak kuat melakukan sedekah (zakat dan infaq),” ujarnya. (mnr).