SD Muhammadiyah 12 Surabaya. Insert; Kepala Sekolah Bayu Swara Setya Saputra

Surabaya | JATIMONLINE.NET,- Kota Surabaya sudah tiga bulan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada berbagai jenjang. Antusiasme siswa diberbagai sekolah nampak tinggi.

Salah satu indikasinya bisa dilihat dari partisipasi siswa dan orang tua. Berbagai aturan dalam menerapkan PTM menuntut peran aktif kedua belah pihak.

Hal ini seperti dikatakan Kepala SD Muhammadiyah 12 Surabaya, Bayu Swara Setya Saputra. Menurutnya angka kehadiran siswa terus membaik dan semangat belajar kian juga bagus.

“Dibandingkan dengan kondisi belajar dirumah (BDR) dulu, partisipasi siswa jelas lebih baik,” kata Bayu.

Dukungan para orang tua dalam mengantar dan menjemput siswa juga bagus. “Kesadaran mereka dalam SOP di sekolah juga makin kuat. Aturan antar jemput siswa memang jadi salah satu syarat PTM sejak awal,” tambahnya.

Hal itu dilakukan untuk membantu daei sisi kontrol kegiatan siswa selepas pembelajaran, demi mencegah kerumunan apalagi mencegah klaster tambahan usai sekolah. Bayu juga menambahkan koordinasi dan komunikasi sekolah dengan orang tua terus dilakukan. Kerjasama antara sekolah, orang tua dan siswa menjadi kunci.

Sistem pembelajaran secara hybrid juga makin dikuasai para pengajar. Mereka sudah bisa menguasai kondisi kelas daring dan luring secara bersamaan dengan menggunakan bantuan kamera, aplikasi Zoom, Microsoft team.

Sebagai informasi, Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan memberlakukan swab antigen secara berkala terhadap para tenaga pendidik. Setiap sekolah juga akan melakukan screening terhadap siswa secara acak, tujuannya bisa mengevaluasi dan memantau kondisi kesehatan lingkungan sekolah selama diadakan PTM.

Dari hasil tersebut akan menjadi bahan bagi Dispendik bersama Dinkes untuk mengevaluasi PTM di Kota Surabaya. (okik).