Akibat Pandemi, Ketua KWU Pasuruan Sebut Menghambat Wujudkan KWU Sebagai Klinik UMKM
Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Tidak seperti biasanya, kegiatan rutin perkumpulan pelaku wirausaha yang tergabung dalam Komunitas Wirausaha (KWU) Pasuruan, peserta yang hadir agak berkurang. Seperti biasanya, kegiatan temu wirausaha yang dilaksanakan di Lesehan Ria Ceria, Dusun Pandan Sili, Desa Sumber Gedang, Pandaan, Pasuruan, Sabtu 24 Oktober 2020, juga digunakan sebagai ajang curhat, bercerita pengalaman berwirausaha masing-masing anggota KWU.
Dengan seringnya bersilaturrahmi antar anggota wirausaha yang tergabung dalam KWU ini, diharapkan akan terjalin persaudaraan, untuk saling memberi informasi dan saling bekerja sama antar anggota wirausaha. M. Yahya, Ketua KWU Pasuruan, dalam sambutannya bercerita kalau pertemuan yang digelar di lesahan “yang jauh dari keramaian” ini kurang persiapan.
Salah saorang peserta menyampaikan harapannya, agar suatu ketika KWU menggelar pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) anggota KWU.
Menanggapi harapan anggota KWU itu, M. Yahya menuturkan, kalau acara yang diselenggarakan ini sebenarnya telah mengundang salah satu pengusaha kuliner sukses di Sidoarjo, Muhammad Ali (akrab disapa Gus Ali) Owner Resto Asap Asap dan mempunyai Gerai M2M 39 buah, yang tersebar di hampir seluruh daerah di Jawa Timur.
“Waktu itu beliaunya, Owner M2M sudah memberikan waktu hari rabu, namun teman teman di KWU hari rabu banyak yang tidak bisa, akhirnya sementara, pertemuan dengan mengundang Owner M2M diundur. Kita juga berharap, dengan mengundang pelaku usaha kuliner yang sukses, bisa berbagi pengalaman, dan pengalamannya itu untuk kita terapkan dalam pengelolaan usaha kita,” terang M. Yahya.
M. Yahya menambahkan, KWU Pasuruan harus bisa berwujud sebagai wadah yang sekaligus menjadi Klinik Kewirausahaan. Klinik Kewirausahaan itu, lanjut Yahya, seperti yang disampaikan Agus Suyanto, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, yang berharap KWU itu juga bisa sekaligus sebagai klinik wirausaha.
“Itu seperti yang disampaikan oleh Pak Agus (Agus Suyanto, red) kapan hari waktu pertemuan di DPR Caffe Prigen bulan kemarin, bahwa KWU Pasuruan ini harus bisa sekaligus sebagai klinik wirausaha, ” terang Yahya.
Klinik kewirausahaan itu, lanjut Yahya, adalah wadah dimana KWU itu bisa benar-benar menjadi solusi bagi kewirausahaan itu sendiri. Diantaranya masalah permodalan, masalah data base, dan perizinan.
“Saya ini sebenarnya menunggu Pak Agus, seperti yang pernah disampaikannya akan memfasilitasi menguruskan perizinan anggota KWU agar segera terbantu. Menurut saya, persoalan perijinan baik itu PIRT atau Haki anggota KWU ini, harusnya itu mudah. Dan itu seharusnya menjadi icon kita. Namun sampai saat ini ternyata belum terlaksana,” jelas Yahya.
Yahya menambahkan, akibat terdampak pandemi ini, menyebabkan agenda konsolidasi pengurusan program-program KWU terhambat. “Ya itu sebenarnya bukan alasan ya. Yang sebenarnya terjadi kita ini memang lemot dalam mengurus itu. Ya itu karena dalam pandemi ini, termasuk saya, harus terfokus untuk menyelamatkan usaha warung saya yang sempat mengalami penurunan omset yang sangat drastis akibat pandemi ini,” terang Yahya.
Sementara itu dibagian terakhir, pihak perbankkan, sebagai bagian dari realisasi mempermudah anggota KWU untuk mengakses permodalan, dihadirkan untuk mempresentasikan program permodalan oleh bank tersebut.
Pihak perbankkan yang dihadirkan itu adalah Bank Syari’ah Daya Artha Mentari. Dalam paparannya, pihak Bank Syari’ah Daya Artha Mentari mempersilahkan bagi anggota KWU yang mau meminjam modal untuk peningkatan usaha masing-masing anggota KWU. (mnr).
Tinggalkan Balasan