Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Dinamika Pemilukada (Pilkada) di Sidoarjo mulai menghangat. Semua bakal calon bupati mulai pasang kuda kuda. Dari mulai pasang baliho di jalan, penggalangan dukungan dan membangun opini di media. Utamanya kader PKB yang selama ini diidentikkan sebagai partai yang selalu menang dalam setiap pilkada.

Disamping PKB, Partai Gerindra juga patut diperhitungkan. Sebagai partai pemenang pilpres 2024 yang suaranya mencapai 62 %, Gerindra tidak bisa dianggap remeh dalam kontestasi pilkada 2024 ini. Prabowo efek juga akan menjadi pertimbangan dalam pilkada Sidoarjo 2024 ini.

Partai Gerindra juga punya pengalaman dalam kontestasi pilkada 2020, meskipun kalah, namun suaranya cukup signifikan. Amin Hidayat Ketua PAC Gerindra Kecamatan Tanggulangin menuturkan, pemilu 2024 ini suara Partai Gerindra di Sidoarjo naik, dari 7 kursi yang diperoleh dalam pemilu 2019, pada pemilu 2024 ini perolehan suara DPRD Sidoarjo Partai Gerindra bertambah 2 kursi.

Karena itu Amin Hidayat berharap, Partai Gerindra siap mengikuti kontestasi Pilkada Sidoarjo 2024, baik sebagai W1 maupun W2. Seperti dalam pemberitaan di media beberapa hari lalu, Ketua DPW Gerindra Jatim mengatakan Partai Gerindra siap mengusung Gus Muhdlor sebagai Calon Bupati dari Gerindra.

Namun setelah status Gus Muhdlor sebagai tersangka oleh KPK, tentu kebijakan Partai Gerindra terkait pilkada Sidoarjo akan berubah. “Kemarin 15 PAC Gerindra Sidoarjo sudah memberikan dukungan pada Bu Mimik Idayana maupun Pak Rahmat Muhajirin untuk maju pilkada. dilihat dari pernyataan Pak Rahmat, yang siap maju pilkada Sidoarjo adalah Bu Mimik,” terang Amin Hidayat yang akrab disapa Cak Amin ini.

“Yang lagi getol siap mencalonkan diri dan didukung oleh 15 PAC Gerindra kan Bu Mimik. Sedangkan Pak BHS kan suara-suaranya belum nampak. Informasinya, dilapangan Pak BHS tidak maju dalam pilkada ini. Kalaupun ada prediksi Pak BHS maju pilkada, perkiraannya hanya 40 % dibanding 60 %. Nah, idealnya Gerindra menginginkan W1 dalam pilkada ini. Namun kita harus menyesuaikan dengan realitas politik di lapangan,” terang Cak Amin.

Ditambahkan Cak Amin, kalau PKB mau menggandeng kader Gerindra, maka arah politik dalam pilkada ini menjadi mudah dijelaskan. “Tapi kalau PKB tidak menggandeng kader Gerindra, ya kader Partai Gerindra siap maju W1 dalam pilkada Sidoarjo 2024 ini. Partai Gerindra mengikuti kontestasi pilkada agar mencalonkan kader terbaiknya,” tegas Cak Amin.

Seperti dalam pilkada sebelumnya, PKB sebagai partai pemenang pemilu di Sidoarjo, selalu mengusung kadernya sendiri untuk maju pilkada. PKB tidak pernah menggandeng kader partai lain dalam tiap kali pilkada. Apakah dalam pilkada 2024 ini PKB akan menerapkan strategi politik tidak menggandeng kader partai lain sementara “kader” incumbentnya, dalam hal ini adalah Bupati Sidoarjo tersandung kasus hukum dan bisa dipastikan tidak masuk dalam bursa calon bupati Sidoarjo dari PKB.

Menanggapi dinamika politik pilkada ini bagi Cak Amin, Partai Gerindra Sidoarjo akan siap dalam situasi politik apapun. “Kalau PKB tidak menggandeng kader Gerindra, ya Partai Gerindra maju sendiri sebagai W1. kursi Partai Gerindra kini naik jadi 9. Untuk bisa mengusung dan maju pilkada ini tinggal dukungan 1 kursi saja dari parpol lain. Partai Gerindra siap maju W1 kalau realitas politiknya menghendaki seperti itu, ujar Cak Amin menganalisa. (mnr).