Penuhi Panggilan Sebagai Aghnia’, Mas Dion Bagikan Beras Untuk Orang Yang Membutuhkan
Pasuruan,- Sebagai bentuk kepedulian, tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral akibat dampak corona yang memukul perekonomian warga masyarakat, Sudiono Fauzan SAg, MM membagikan beras 5 kg, masker dan formula fre biotik & pro biotik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pria yang akrab disapa Mas Dion ini menamai program bagi-bagi beras tersebut dengan istilah program berbagi berkah di bulan romadhon.
Kegiatan pembagian beras 5 kg, masker dan formula fre biotik tersebut diperuntukkan bagi seluruh warga Kabupaten Pasuruan yang mampu ia jangkau.
Terutama adalah warga yang miskin, orang-orang tua yang sudah tidak punya penghasilan, tidak punya keluarga, yang menemui kesulitan dalam menjalankan kehidupannya.
Pada kesempatan itu Mas Dion menjelaskan bahwa program berbagi tersebut murni dari rejeki yang ia sisihkan.
“Ini tidak ada kaitannya dengan dewan atau Pemerintah Daerah. Ini murni dari uang saya pribadi dari rejeki yang saya sisihkan,” jelasnya.
Mas Dion juga menjelaskan manfaat dan kegunaan fre biotik dan probiotik itu. Menurutnya, formula tersebut baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Formula frebiotik dan probiotik ini adalah temuan para ilmuan Indonesia yang kemarin di Launching oleh DR.Suradi di Jakarta, dan ini saya yakini baik untuk masyarakat. Baik untuk meningkatkan imunitas tubuh dan memberbaiki sel tubuh yang rusak. Karena itu saya bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, disamping juga bantuan berupa beras 5 kg dan masker,” jelas Mas Dion yang juga Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan tersebut.
Program Berkah Berbagi tersebut akan dilakukan oleh Mas Dion, terhitung mulai hari ini 2 Mei 2020 hingga 21 hari kedepan atau satu hari menjelang hari raya.
Bantuan itu tidak banyak. Tetapi paling tidak akan sangat membantu bagi masyarakat miskin yang hari ini terdampak secara ekonomi akibat pandemi Corona. Bantuan tersebut untuk minimal 50 orang sampai 100 orang untuk tiap kecamatan, hingga 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan.
Hari pertama menuju Desa Kemiri di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Ibu Mayujaha, sebagai penerima bantuan di Dusun Pangloan Desa Kemiri, Kecamatan Puspo adalah salah satu warga yang sangat membutuhkan. Dalam kesehariannya, wanita yang berusia 67 tahun itu menjual kue dengan omset perhari antara Rp 70 – 80 ribu, dengan keuntungan rata rata perhari Rp 10 ribu.
Ibu Mayuha ini hidupnya sendiri. Suaminya sudah meninggal tahun 1983 silam. Ia punya anak satu dan sudah berumah tangga. Ibu Mayuha sempat beberapa kali menikah lagi tapi kemudian menjanda lagi.
Yang kedua bantuan itu diberikan kepada warga masyarakat yang tidak mampu namanya Ibu Rup. Ibu Rup ini usianya sudah sepuh. Ia hanya tinggal dengan cucunya. Suaminya sudah lama meninggal. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia terkadang dibantu oleh keponakan atau cucunya.
“Kebutuhan sehari-hari Ibu Rup ini terkadang dibantu oleh keponakannya. Terkadang dibantu oleh cucunya. Terkadang pula menjual ingon-ingon (ternak kecil-kecilan) ayam, atau juga kadang-kadang menjual durian untuk kebutuhan sehari-hari. Ibu Rup ini sudah tidak mampu bekerja lagi,” terang Mas Dion yang mengutip omongannya Bu Rup dengan bahasa Madura. (mnr).
Tinggalkan Balasan