Ali Sodikin, SH, Dari Pedagang Asongan, Loper Koran, Aktivis PMII Hingga Kelola Lembaga Bantuan Hukum dan Terapi Kesehatan
Kini Nyaleg DPRD Kabupaten Pasuruan Dapil 1
Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Sebagai seorang Caleg (Calon Anggota Legislatif) nama Ali Sodikin mungkin jauh dari sosok ideal. Namun sebagai seorang calon pemimpin atau wakil rakyat yang bisa memberi contoh kemandirian, bermental tangguh dan pantang menyerah, barangkali Ali Sodikin pas menyandang predikat itu.
Seorang calon wakil rakyat atau calon pemimpin, penting memiliki mental yang tangguh, mandiri dan pantang menyerah. Karena, bagi seorang pejuang kebijakan publik, tidak cukup hanya pandai berargumentasi saja, melainkan juga harus teruji secara mental dalam Rangka membawa misi idealisme untuk memenuhi tanggung jawab membawa aspirasi warga masyarakatnya.
Bang Ali, demikian Ali Sodikin ini akrab disapa, adalah aktivis sosial yang kini sibuk mengelola lembaga bantuan hukum YRPP (Yayasan Rumah Perempuan Pasuruan). Disamping itu, Ali Sodikin juga mengelola Terapi Kesehatan pengobatan berbasis ramuan herbal. Dari dua lembaga yang dia kelola itu, Ali Sodikin pantas menyandang predikat sebagai tokoh masyarakat Kabupaten Pasuruan.
Kilas Balik: Ali Sodikin, Petarung tangguh “Melawan Nasib”
Nama Ali Sodikin dikalangan aktivis di Pasuruan, mungkin sudah tidak asing lagi. itu disebabkan, karena riwayat panjangnya sebagai aktivis, mulai dari aktivis mahasiswa di PMII tahun 1996. mulai dari PMII Komisariat Pancawahana sampai PMII Cabang Pasuruan Ali Sodikin juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD Forum Mahasiswa Syariah Jawa Timur – NTB.
Hingga kini Ali Sodikin mengelola dua lembaga yang mengantarkan dirinya sebagai tokoh masyarakat yang cukup terpandang, yaitu Lembaga Bantuan Hukum dalam YRPP dan Terapi Kesehatan berbasis ramuan herbal. Itu semua, ia raih tidak dengan cuma -cuma atau dengan lenggang kangkung. Ali Sodikin mendapatkan itu semua dengan perjuangan yang keras penuh tantangan.
Ali Sodikin yang kelahiran tahun 1975 itu sebenarnya adalah anak rantau. ia berasal dari Demak, Jawa Tengah. Datang ke Jawa Timur sekitar tahun 1994. Datang pertama ke Bungurasih, Surabaya bermodalkan tekad yang membara. Selama setahun Ali Sodikin tinggal di Bungurasih Surabaya bekerja sebagai pedagang asongan dari bus kota yang satu ke bus kota yang lainnya.
Sekitar pertengahan tahun 1995 Ali Sodikin datang ke Kabupaten Pasuruan. Di Kabupaten yang dikenal sebagai Kota Santri itu, Ali Sodikin bekerja sebagai loper koran, berdagang makanan, hingga jadi tukang becak. Bahkan pekerjaannya itu ia lakukan hingga ia menempuh kuliah di Kampus Panca Wahana, Bangil, Pasuruan.
“Saya kuliah tahun 1996. Karena saya adalah anak rantau, maka saya tidak mengandalkan pembiayaan dari orang tua, karena itu saya harus bekerja membanting tulang untuk membiaya kuliah saya. Pagi mulai jam 6 hingga pukul 8 saya loper koran. Setelah itu saya jadi tukang becak dari jam 8 hingga jam 12. Jam 1 saya kuliah hingga sore. Malamnya saya pergunakan untuk berjualan makanan dan usaha UMKM-an. Hingga pada masa kuliah itu saya mempunyai warung di Pasuruan,” katanya mengenang.
Ali Sodikin adalah sosok pekerja keras. Sebagai bagian dari masyarakat atas apa yang ia peroleh hari ini, dengan kesabarannya, pantang menyerah dan bermental baja, pantas menjadi percontohan. Asam garam kehidupan telah ia lalui dengan kemandirian, kerja keras dan tidak banyak mengeluh.
Karena itu, ketika ia mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Pasuruan, pas diusianya yang telah matang. Matang bukan sekedar terpenuhinya usia yang lebih dari 45 tahun. Juga matang secara mental dan panjangnya perjuangan melawan kerasnya kehidupan. Petuah bijak mengatakan, seorang pemimpin yang tangguh itu tidak dibentuk kemewahan dan dimanjakan keadaan. Pemimpin yang tangguh dibentuk oleh tekanan yang keras dan keadaan yang tidak ideal. Dan, Ali Sodikin telah membuktikan itu.
Soal pencalonannya sebagai Caleg DPRD Kabupaten Pasuruan di dapil 1 (Bangil, Beji dan Gempol) alasan utama nya adalah menjajal kemampuan.
“Selama ini saya melakukan terapi kesehatan gratis bagi masyarakat, utamanya di dapil 1. Berbekal modal sosial yang selama ini saya tanam melalui terapi kesehatan gratis itu apakah itu bisa menjadi modal politik untuk memperolelh dukungan dan bisa mendulang suara dengan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya membangun politik yang tidak pragmatis dan transaksional. tentu itu bukan masalah yang ringan. karena itu teori saya ini akan saya buktikan. Bisa apa tidak dalam politik ini,” terangnya.
Soal strategi menggalang dukungan, Ali Sodikin melakukannya secara mengalir saja. Tidak ongso-ongso. Waktunya pasang Banner ya pasang Banner. Waktunya menggalang dukungan ya menggalang dukungan.
“Itu saya lakukan sambil ngopi kemana mana di dapil 1” jelasnya. Perlu diketahui, Ali Sodikin adalah caleg DPRD Kabupaten Pasuruan dapil 1 (Bangil, Bejo dan Gempol) melalui PKN (Partai Kebangkitan Nusantara) No.1. (mnr).
Tinggalkan Balasan