Usai Festival Desa Wisata Kabupaten Pasuruan, STAPA Center Ingatkan Tanggung Jawab Para Juara
Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Lengkap sudah tahapan gelaran Festival Desa Wisata kerjasama antara Stapa Center, Dinas pariwisata, DPMD dan Forkompokdarwis Kabupaten Pasuruan dari 8 hingga 16 Juni 2023. Malam Anugerah Apresiasi Pasuruan Maslahat menjadi puncak dari gelaran ini.
Tiga perwakilan desa wisata menaiki panggung dan menerima trophy juara yang diserahkan oleh Bupati Pasuruan Dr. HM. Irsyad Yusuf, SE., M.MA bersama wakil Bupati KH. Mujib Imron, SH., MH. 3 Desa itu adalah Desa Wisata Sukolelo dengan katagori Swadaya, Desa Wisata Cendono pada kategori Kolaboratif dan Desa Wisata Wonosunyo dengan kategori Digital Inovatif.
Diluar penerima tropy juara, masih ada 3 desa lain yang mendapatkan apresiasi dengan predikat terbaik kedua, namun apresiasi tidak dapat disampaikan di panggung karena keterbatasan waktu. 3 Desa terbaik kedua tersebut adalah desa Gerbo kecamatan Purwodadi, desa Tambaksari kecamatan Purwosari dan desa Pleret kecamatan Pohjentrek.
Ditemui di sela acara, Jauharul Lutfi, Wakil Direktur Stapa Center menyampaikan selamat kepada para juara namun juga mengingatkan bahwa gelar juara dan apresiasi ini memiliki tanggung jawab.
“Desa Wisata yang mendapatkan apresiasi harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas desa wisata yang mereka kelola, baik daya tarik wisatanya, sarana pendukung dan terutama SDM pengelolanya, jika tidak ya akan terjadi down grade atau penurunan kualitas,” terang Lutfi.
Sementara itu, Rokhim ketua APDI Kabupaten Pasuruan, yang menjadi salah satu juri Festival Desa Wisata, menjelaskan bahwa pilihan 3 kategori dalam festival Desa Wisata ini menarik.
“Kategori swadaya, kolaboratif dan digital inovatif ini sejauh saya tahu baru pertama kali ini dikompetisikan. 3 katagori tersebut menurut saya merupakan ruhnya desa wisata, sebagai mana kita tahu bahwa desa wisata ini memiliki landasan konsep Community Based Tourism (CBT) atau wisata yang dilandasi oleh partisipasi masyarakat, karena demikian maka keswadayaan, kolaborasi dan inovasi tidak bisa ditinggalkan,” jelas Rokhim. (red).
Tinggalkan Balasan