Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Kirab sosialisasi 2024 KPU Kabupaten Pasuruan segera dimulai. Besuk, Selasa (23/05/2023) upacara seremoni penyerahan kirab pemilu 2024 dari KPU Kota Probolinggo ke KPU Kabupaten Pasuruan, sebagai pertanda bahwa kirab sosialisasi pemilu 2024 di Kabupaten Pasuruan akan dimulai.

Kirab sosialisasi pemilu 2024 dari jalur 4 mulai dari KPU Surabaya ke KPU Probolinggo, masing masing telah melaksanakan selama 7 hari.

“Nah setelah KPU Kota Probolinggo selesai melaksanakan kirab sosialisasi pemilu 2024 di tempatnya, besuk tanggal 23/05/2023 itu proses penyerahan ke KPUD Kabupaten Pasuruan. Penyerahan seremoni kirab itu sebagai pertanda kalau kirab sosialisasi pemilu 2024 di Kabupaten Pasuruan akan dimulai, yaitu tanggal 24 – 30 Mei 2023,” tutur Suyatmin, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Pasuruan.

Suyatmin, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat & SDM KPU Kabupaten Pasuruan

Dalam seremoni penyerahan kirab sosialisasi pemilu 2024 ke KPU Kabupaten akan dimeriahkan dengan iring iringan rombongan KPU Kota Probolinggo disambut dengan tarian tradisional, didepan halaman KPU Kabupaten Pasuruan hingga masuk ke kantor KPU Pasuruan. Yang diundang dalam seremoni kirab besuk itu forkopinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), Parpol, media, penyelenggara pemilu, KPU maupun PPK.

Suyatmin menambahkan, dalam kirab sosialisasi pemilu 2024 nanti bisa menggugah semangat warga masyarakat bahwa pemilu yang akan dilaksanakan pada 2024 nanti itu, waktunya sudah semakin dekat. Beberapa poin penting yang akan disosialisasikan ke masyarakat itu, lanjut Suyatmin, sebar brosur, cek DPT (Daftar Pemilih Tetap) Parpol peserta pemilu beserta benderanya.

“Kita nanti akan menjelaskan ke masyarakat bagaimana warga masyarakat itu bisa mengecek DPT secara online. Apakah nama-namanya sudah masuk dalam DPT, nah itu bisa dicek secara online. Kita nanti akan mengajari itu. Kita berikan linknya agar masyarakat bisa mengecek namanya di DPT secara online dirumahnya. Karena kan tidak mungkin melayani misalkan 500 orang agar yang ingin tahu apakah namanya benar-bener sudah masuk DPT apa belum,” terang Suyatmin. (mnr).