Relawan GUSDURian Peduli Kabupaten Sumenep
foto; dokumentasi GUSDURian Peduli Kabupaten Sumenep untuk jatim online

Sumenep,- Kekerasan aparat penegak hukum kepolisian kembali terjadi. Relawan GUSDURian peduli covid-19 di Kabupaten Sumenep diduga dipukul oknum Polisi.

Pemukulan oleh oknum polisi tersebut dilakukan kepada Faiqul Khair, Koordinator Relawan GUSDURian Peduli Kabupaten Sumene, pada Sabtu (19/04/2020) pukul 22.00 WIB malam.

Kejadian itu terjadi di Posko PAM Covid-19 Kabupaten Sumenep yang berada di pintu gerbang Kabupaten Sumenep yang berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Desa Sentol Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

Kronologis kejadian bermula saat para Relawan GUSDURian Peduli yang akan mengantarkan bantuan makanan berupa Susu, Roti, Air Mineral dan Multivitamin ke Posko tersebut. Kegiatan tersebut pada dasarnya secara rutin dilakukan para relawan. Termasuk ke Posko PAM Covid-19 yang ada di jalur tengah, di Desa Cenlecen, Kecamatan Guluk-Guluk, maupun yang ada di jalur Pantura, di desa Pasongsongan.

Pada malam itu pukul 21.30 WIB para relawan yang dikoordinir oleh Faiqul Khair ini tiba di Posko PAM Covid-19 dan langsung menurunkan paket bantuan makanan dari mobil. Setelah menyerahkan kepada petugas dan para relawan yang bertugas di posko.

Relawan GUSDURian kemudian mengambil foto situasi di posko PAM Covid-19 sebagai dokumentasi GUSDURian Peduli. Usai mengambil dokumentasi, Relawan GUSDURian Peduli makan malam di warung yang tak jauh dari Posko berada. Setelah makan, tiba-tiba dari arah belakang ada seorang oknum Polisi yang mendatangi mereka dan langsung memukul kepala Faiqul Khair dengan senter sebanyak 3 kali.

Oknum Polisi yang diketahui bernama ISMAIL itu marah dan meminta Faiqul Khair dan meminta untuk menghapus foto yang diambilnya di posko tadi. Menurut para rrlawan GUSDURian tidak ada alasan jelas kenapa anggota Satlantas Polres Sumenep ini meminta foto tersebut harus dihapus.

Melalui pers release yang dikirim ke media ini pada selasa (21/04/2020), Relawan GUSDURian melalui Ketua Umum GUSDURian Peduli, A’ak Abdullah Al-Kudus, meminta kepada Kepolisian agar mengusut tuntas kejadian itu.

“Kami meminta kepada kepolisian agar mengusut tuntas insiden ini. Kepada oknum polisi yang telah melakukan pemukulan agar diberi sangsi tegas,” kata A’ak.

Sementara itu Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi ketika dikonfirmasi membantah soal adanya pemukulan oleh anggotanya.

“Anggota saya sebenarnya hanya menyenter wajah relawan GUSDURian itu di posko, tidak ada pemukulan itu,” ujar Kapolres.

Kapolres Sumenep menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena relawan GUSDURian mengambil foto di Posko saat anggota sedang istirahat karena kelelahan.

“Yang terjadi, mungkin anggota saya terkejut karena tiba-tiba ada yang mengambil gambar (foto). Kemudian dia refleks menyenter wajah relawan itu,” pungkasnya. (min).