Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum, Ketua Umum ISNU : Kekuatan ISNU Bukan Dari Usia, Tapi Di SDM Pengurusnya Yang Potensial
Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) adalah potensi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki NU. Meski umurnya relatif lebih muda dibanding Banom NU yang lain. Namun potensi besar ISNU tidak bisa dilihat dari berapa isinya. Namun lebih pada tenaga profesinal dan intelektual yang jika dikelola secara maksimal, akan memberikan kontribusi yang dahsyat bagi pembangunan SDM warga NU. Wartawan Jatim online berkesempatan melakukan wawancara dengan Dr. Ali Masykur Musa, Ketua Umum ISNU.
Kalau kita lihat gemuruhnya dipanggung-panggung sosial politik, mungkin Ansor, atau barangkali juga PMII, lebih menonjol dari ISNU. Kalau begitu, ISNU itu perannya dimana kaitannya dalam memberikan kontribusi di NU?
ISNU didirikan sesuai dengan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU adalah Banom (Badan Otonom) yang membidani kelompok intelektual, profesional dan keahlian tertentu. Sehingga dengan demikian, ISNU TIDAK DIDESAIN DALAM SUATU GERAKAN MASAL FISIKLE, TETAPI lebih diorientasikan pada gerakan pemikiran strategis ISNU itu sendiri, NU dan negara Indonesia.
Memang hulunya, mereka sahabat sahabat kita yang PMII. Tapi hilirnya rata rata mereka ber ISNU. Belum lagi kalau menyangkut di perguruan tinggi. Maka apseptasi dari kader ISNU banyak menduduki Jabatan jabatan Rektor, baik PTN atau PTKIN yang rata rata mereka menjadi pengurus ISNU. Mengapa mereka rata-rata ber ISNU? Karena memang slot atau posisi yang pas kaum intelektual itu ya di ISNU.
Banyak Entrepreneur juga yang bergabung di ISNU meskipun di NU juga ada HPNU (Himpunan Pengusaha Nahdlatul Ulama).
Pertanyaannya, apakah di birokrasi dan kepemimpinan nasional itu tidak ada ISNU? Juga tidak benar. Apakah PMII? Benar? Apakah yang PMII yang sekarang ISNU ISNU? Benar. Jadi dengan demikian, mengukur terhadap apseptasi kader didalam bidang pemerintahan dari hulu san hilir.
Kalau corak pemikiran yang inti di ISNU itu di apanya?
ISNU lebih banyak melakukan pendekatan-pendekatan penelitian, transformasi transformasi, penemuan terhadap pemikiran strategis bangsa. Misalkan bagaimana terjadinya pokok pokok Haluan Negara? Maka ISNU mengambil peran-peran itu.
Kalau ISNU dengan Pergunu bedanya dimana?
Pergunu lebih banyak home basenya guru. Dia lebih dibatasi karena profesi. Kalau ISNU cavered-nya lebih luas. Karena itu AD/ART NU menyebutkan Banom yang membidangi keahlian, profesional dan intelektual itu ISNU.
Sejauh ini Riset/penelitian yang dihasilkan ISNU gimana?
Kalau dari sisi angka berapa jumlah guru besar, kita sudah 634. Mereka juga rata rata peneliti dan Kalau doktornya ISNU yang pengurus saja sudah diangka lebih dari 3000. Jadi dengan demikian kekuatan besar ISNU tidak dilihat dari lamanya ISNU didirikan, tetapi dilihat pada potensinya yang luar biasa besar. (mnr).
Tinggalkan Balasan