Mesin Pompa Air Rusak Tidak Mampu Beli

Warga Desa Cobanblimbing beserta tukang sumur sedang memperbaiki mesin pompa yang rusak

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Nasib kurang mujur dialami warga Desa Cobanblimbing, Wonorejo, Pasuruan. Pasalnya, warga masyarakat desa yang sebagian besar bekerja sebagai petani tersebut, yang sehari-hari mengkonsumsi air bor-boran untuk kebutuhan hidup sehari-hari, baik untuk kebutuhan masak, minum, mandi dan mencuci, dalam beberapa Minggu ini harus kesendat karena mesin pompa bor-borannya rusak.

Sejak dinyatakan rusak, warga Desa Cobanblimbing seketika itu pontang panting cari air bersih untuk kebutuhan masak, minum, juga untuk mandi. Rusaknya mesin pompa itu sebenarnya beberapa kali diperbaiki, namun karena anggaran tidak mencukupi untuk membeli mesin pompa yang baru, akhirnya mesin pompa diganti dengan mesin lama yang sebenarnya terhitung barang rusak namun diperbaiki. Upaya mengganti mesin pompa dengan barang bekas tersebut berhasil, namun hanya “seumur jagung” dalam hitungan hari mesin pompa itu kembali rusak.

Perihal rusaknya mesin pompa air, pengurus HIPPAM tidak mampu beli yang baru tersebut meresahkan warga masyarakat Desa Cobanblimbing. Pasalnya, selama periode kepengurusan HIPPAM 2018 – 2022 ini, ternyata sisa saldo hanya berkisar Rp 17 juta an.

Dalam beberapa kesempatan pompa air itu diperbaiki. Namun karena minimnya anggaran, sehingga pompa yang rusak itu cuma diperbaiki saja. Tanpa harus mengganti mesin pompa yang baru. Pengurus HIPPAM Tirto Mulyo hanya menguras airnya saja yang dipersepsi rusaknya mesin pompa air itu akibat keruhnya air karena bercampur pasir, kemudian menyumbat kincir. Dan, pada akhirnya pompa air kembali beroperasi. Namun, hal demikian tidak bertahan lama. Tak lebih dari 1 Minggu, mesin pompa air kembali rusak.

Warga masyarakat Desa Cobanblimbing kembali kecewa. Karena kembali berjibaku mencari air bersih untuk kebutuhan masak. Sedangkan untuk mandi, kebanyakan harus mandi di sungai. Warga masyarakat Cobanblimbing, pelanggan HIPPAM Tirto Mulyo resah dan bertanya-tanya, kemana sebenarnya uang pembayaran bulanan yang berlangsung selama 5 tahun kok pengurus HIPPAM Tirto Mulyo tidak mampu membeli mesin pompa yang baru.