Banyuwangi | JATIMONLINE.NET,- Tiga proyek kegiatan pelebaran jalan khusus kabupaten pada ruas jalan poros penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Blimbingsari, diduga dikerjakan asal-asalan. Proyek pada Dinas PU CKPP (Pekerjaan Umum Ciptakarya, Perumahan dan Permukiman) Kabupaten Banyuwangi yang menggunakan sumber dana APBD tahun 2022 itu, menelan anggaran sebesar lebih dari Rp 5,3 milyar.

Adapun detil ketiga proyek itu adalah ; 1. PPK-22 005 DAK4.22. Pelebaran Jalan (Khusus Kabupaten) Dusun Krajan RT.034 /RW02 s/d Ds Karangrejo 6, selanjutnya, 2. PPK-22 004 DAK3.22. Pelebaran Jalan (Khusus Kabupaten) Patoman – Watukebo 1., Dan yang terakhir adalah, 3. PPK-22 003 DAK2.22. Pelebaran Jalan (Khusus Kabupaten) Blimbingsari – Patoman. Semuanya dilaksanakan oleh CV KALIMO SODO, lebih dominan pada pekerjaan penambalan jalan dan hanya sebagian saja.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda kelanjutannya.

Berdasar papan nama, 1 proyek lokasinya di dusun krajan Karangrejo 6, padahal lokasinya sebenarnya berada di Desa Bomo. Dan pengerjaan untuk 2 proyek lainnya bukan pelebaran jalan, melainkan penambalan jalan yang rusak berlubang menggunakan cor beton. Itupun dikerjakan pada beberapa bagian saja, sedangkan pada bagian lainnya di biarkan tetap rusak berlubang.

Warga Kecamatan Blimbingsari sebagai penerima manfaat merasa bingung dan kecewa, karena pembangunan proyek tidak tuntas dan tidak sesuai harapan.

“Kalau masalah kualitas bangunan memang kurang bagus. Juga msih masih banyak lubang yang di biarkan tidak ditambal, dan tidak jelas kategori yang di kerjakan. Kalau pelebarannya kan sudah dilakukan sejak dulu. Jadi Ini bukan pelebaran, ini namanya penembelan tapi gak maksimal. Ini hanya sekedar begini, apa terus di perbaiki, diaspal lagi, kita juga tidak tau,” kata
Gede Merta, salah seorang warga Desa Patoman.

Menurut Gede, proyek tersebut harusnya dilanjutkan sampai tuntas, dengan memperbaiki semua lubang sekaligus memberikan tanda-tanda proyek agar tidak menimbulkan kecelakaan.

“Ya mestinya harus tuntas dikerjakan, dan bila dilanjutkan harap dikasih tanda-tanda, karena waktu kemarin penambalan tidak diberi tanda-tanda, akibatnya ada 2 orang ibu-ibu pengendara motor mengelami kecelakaan, terperosok  lubang, karena menghindari jalan yang ditembel,” ujar Gede. Â