Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi | JATIMONLINE.NET,- Dugaan perbuatan pencabulan dan penelantaran pada gadis belia di Blimbingsari, Banyuwangi telah kini ditangani kepolisian. Dengan laporan nomor : LP/B/252/VII/2022/SPKT/Polresta Banyuwangi/Polda Jawa Timur.

Sebelumnya, perempuan berinisial SA (18), warga Kecamatan Blimbingsari mengaku telah dipaksa disetubuhi oleh pria berinisial S hingga hamil dan melahirkan.

Prihatin atas kejadian itu, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi, bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan pelayanan kesehatan dan pendampingan psikologi bagi SA serta bayi perempuannya.

Fajar Hariyanto, Kepala Bidang PPPA pada Dinsos PPKB Banyuwangi, pada media ini, Selasa (27/9/2022) mengatakan, terkait perkaranya ditangani Polresta Banyuwangi.

“Kita spesifik bantuan pada perempuan dan anak, tugasnya melakukan pelayanan kesehatan dan mendampingi agar bayinya tidak trauma dan psikologis SA tidak terganggu. Jika terganggu, dikuatirkan melakukan sesuatu di luar kendalinya, dan sampai saat ini kita tetap lakukan pemantauan,” terangnya.

Fajar menambahkan, fasilitas yang diberikan oleh pihaknya dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi tanpa dipungut biaya.

“Fasilitas pemeriksaan kesehatan ditanggung gratis. Bila perlu pendampingan psikologis,  kita ada psikolog yang biayanya juga ditanggung  pemerintah. Bahkan jika mau ngobrol-ngobrol untuk sekedar meredakan emosi, bisa koordinasi dengan kita,” jelas Fajar.

Sebagai wujud kepedulian saat kunjungan, Dinsos juga memberikan bantuan lain untuk meringankan beban kebutuhan SA.

“Sebenarnya telah terjadi pernikahan antara SA (pelaku) dan S (korban), kemudian ditinggal begitu saja, jadi jika dilaporkan, jangan sampai terkelabui bila sampai terjadi mediasi,” harapnya.

Dikesempatan berbeda, orang tua dari SA, berinisial TH mengaku jika SA telah dinikahi oleh S, namun kemudian ditinggalkan. Setelah dilaporkan, S bertanggung jawab dan tetap mempertahankan pernikahannya dengan SA.

“Sudah tanggungjawab ngasih nafkah, sesuai kemampuan. Sudah rutin mengunjungi dan kadang nginep sini. Dari pemerintah juga dapat bantuan buat berjualan, dan diberi keperluan buat bayi juga,” tandasnya. (wiy).