In memoriam, foto Dumbo anak gajah usia 2 tahun enam bulan satwa Appendix I. KBS Surabaya yang telah mati

Surabaya | JATIMONLINE.NET,- Baru-baru ini Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya dirundung kehilangan atas kematian salah satu satwa appendix I Gajah berusia dua tahun enam bulan yang biasa diberi nama Dumbo.

Matinya Gajah itu menjadi tanda tanya besar, pasalnya Dumbo tiba – tiba sakit, sempat diperiksa lalu mati tanpa ada laporan terkait yang menjadi perhatian masyarakat. Wakil ketua DPRD Surabaya AH Thony ikut menyayangkan penanganan yang dilakukan KBS pada satwa yang terkesan masih kurang.

Satwa Appendix I pada dasarnya memerlukan perlakuan yang tak sama dengan satwa lain. Bahkan untuk pemindahan satwa Appendix I ini saja, diatur oleh Presiden supaya mendapatkan izin.

Maka, ketika ada appendix I sakit mestinya ada laporan atau melaporkan. Dan hal itu diduga tidak dilakukan oleh manajemen KBS.

“Bahkan pada saat Dumbo sudah mati, Badan Pengawas juga belum tahu. Begitu pula dengan BKSDA,” beber AH Thony dengan nada kecewa.

“Sakit yang berujung kematian Gajah Dumbo itu dipandang ada kejanggalan yang ditutupi manajemen. Dan apabila ada unsur kesengajaan maka itu adalah hal yang sangat fatal,” lanjut Thony.

Thony menjelaskan pada tahun 2020 pihaknya menggelontorkan anggaran untuk penyertaan modal untuk KBS sebesar 10 milyar. Namun disayangkan nilai tersebut tidak diiringi semangat yang kuat.

“Kematian Dumbo ini menjadi perhatian khusus, kamiberharap paling tidak dalam minggu ini akan segera ada hearing dengan Komisi (DPRD kota Surabaya),” kata Politisi asal Gerindra Ini.

Atas kematian Gajah Dumbo, Thony berharap kepada Pemerintah Kota Surabaya khususnya Walikota, supaya punya atensi dan mampu melakukan pembenahan manajemen KBS Surabaya. (okik).