Tanpa Micin, Mie Jemparing Malah Digandrungi Anak Muda
Mojokerto | JATIMONLINE.NET,- MSG (Monodium Glutamate) atau penyedap rasa adalah hal yang sudah sangat biasa “harus” digunakan oleh setiap warga Indonesia untuk menjadikan bumbu “penyedap” disetiap masakan. Penyedap rasa makanan yang ditemukan sejak tahun 1908 oleh profesor Ikeda dari Jepang ini, kini akrab disebut Micin.
Micin menjadi hal yang lumrah digunakan untuk menyedapkan setiap masakan. Tanpa micin, masakan bisa terasa ambyar. Namun tidak demikian dengan Mie Jemparing. Mie dan segala varian menunya di Resto Jemparing ini murni tidak menggunakan Micin untuk menyedapkan makanannya.
Mie Jemparing, sebuah usaha Resto baru yang menu utamanya adalah mie dan segala varian olahanya, berani “mendeklarasikan diri” sebagai mie enak tanpa micin atau MSG.
Sekedar diketahui, Mie Jemparing ini adalah bagian anak usaha PT. IBM (Indonesia Berkah Mandiri). Setelah sukses mengantarkan Q5 Steak hingga puluhan cabang di Jawa Timur, kini perusahaan yang bergerak didunia kuliner ini merambah cabang usaha baru, Mie Jemparing.
Owner dari Mie Jemparing ini adalah H. Mohammad Ali (akrab disapa Gus Ali) seorang pengusaha kuliner yang karier usahanya dibidang kuliner lagi moncer dan melesat, secepat Jemparing.
Gus Ali, demikian pengusaha kuliner ini akrab disapa, menuturkan, Mie Jemparing ini bukanlah sekedar mie begitu saja. Disamping juga rasanya enak, harganya juga terjangkau.
“Kita kasih nama mie ini dengan nama-nama yang baik, penuh makna. Kita menamakannya Mie Jemparing. Jemparing itu adalah anak panah. Memanah itu sebuah olahraga yang disunnahkan oleh Nabi. Kita lihat sekarang banyak nama-nama makanan yang aneh-aneh, dibelakangnya ada nama Syaitannya, ada nama Genderuwo dan lain-lain,” terang Gus Ali.
Kita, lanjutnya, tidak mau ikut-ikutan trend seperti itu, kalau itu adalah trend. “Kita membangun citra usaha, dimulai dari nama-nama itu, mengambil nama yang baik. Sarat arti dan makna yang baik pula”.
Tinggalkan Balasan