Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto; Humas Pemprov Jatim

Surabaya,- Virus Corona makin hari makin meluas, baik pasien yang terkonfirmasi positif maupun dalam pengawasan. Melihat kondisi ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim membuat langkah-langkah antisipasi.

Rumah Sakit rujukan bagi masyarakat di Jawa Timur untuk penyakit Covid-19 ditambah. Masyarakat tak perlu bingung dengan rujukan rumah sakit. Sebanyak 62 rumah sakit di Jawa Timur, kini bisa dijadikan rujukan masyarakat yang memiliki gejala atau indikasi penyakit akibat virus corona. Jumlah tersebut bertambah, dari yang sebelumnya berjumlah 44 RS.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan pafa Jumat (20/03/2020). Hal tersebut sesuai instruksi dari pemerintah pusat, kini rumah sakit milik TNI, Polri, BUMN dan juga rumah sakit swasta yang memiliki ruang isolasi turut menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan covid-19.

“Sudah ada rapat bersama dengan pimpinan rumah sakit yang punya ruang isolasi baik RSUD, rumah sakit swasta, TNI, Polri maupun BUMN. Rumah Sakit yang akan memberikan layanan medik untuk pasien baik ODP, PDP maupun yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami melakukan pengecekan sesuai kebutuhan dengan jumlah bed yang ada di ruang isolasi masing-masing rumah sakit,” kata Khofifah.

Dokter dan tenaga medis di rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pasien yang membutuhkan perawatan baik orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun jika ada pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Gubernur perempuan di Jawa Timur itu juga memberikan update perkembangan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur menjadi sembilan kasus, per hari ini. Sejumlah tujuh kasus ada di Surabaya dan dua di Malang.

“Orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim per hari ini ada 91 orang. Dan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim per hari ini sebanyak 36 orang,” jelas Khofifah.

Terkait sebaran ODP Khofifah menjelaskan bahwa tiga terbesar ada di Surabaya yaitu 17 orang, di Malang ada sebanyak 16 orang, dan di Jember ada 16 orang. Sedangkan untuk PDP, tiga terbesar ada di Malang sebanyak 8 orang, di Surabaya ada sebanyak 7 orang, dan di Tulungagung ada sebanyak 4 orang.

“Dalam penanganan covid-19, dibentuklah Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim yang kita bagi dalam tiga rumpun. Pertama adalah rumpun promotif dan preventif yang dikoordinir oleh Kalaksa BPBD Jatim, selanjutnya rumpun kuratif yang akan dipimpin Dirut RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi, dan yang ketiga adalah rumpun Tracking yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin,” tambah Khofifah.

Khusus tim tracking, Pemprov Jawa Timur mengandalkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial yang juga disupport oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga serta tim dari Kodam V/Brawijaya, Polda Jatim serta dari Lantamal V Surabaya.

“Mudah-mudahan ikhtiar kita dalam penanganan percepatan dan pencegahan penyebaran covid-19 di Jatim ini bisa berjalan lancar dan efektif,” pungkas Khofifah. (man).