Bangkalan | JATIMONLINE.NET,- Minat masyarakat terhadap vaksinasi di Kabupaten Bangkalan terbilang cukup rendah. Padahal Pemerintah telah menggelar vaksinasi massal pada Sabtu (12/672021) lalu. Dilanjutkan vaksinasi massal kedua yang dilaksanakan pada Jumat (18/6/2021) lalu hingga Sabtu (19/6/2021).

Vaksinasi massal tahap pertama menyiapkan 1.750 dosis vaksin, dimana sasaran disesuaikan dengan jumlah dosis yang telah disiapkan. Dari 1.750 target vaksin, sebanyak 1051 orang teregistrasi, 982 orang tervaksin, ditunda 14 orang dan tidak vaksin 2 orang.

Sedangkan, vaksinasi massal kedua ditargetkan masing-masing titik lokasi yakni halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB) dan Pelabuhan Kamal sejumlah 1.000 orang. Dimana pelaksanaan berlangsung selama dua hari itu bisa terlaksana vaksinasi tehadap kurang lebih 4.000 orang.

“Untuk serbuan vaksinasi di dua tempat SGB dan Pelabuhan Kamal menargetkan 4000 orang. Pada hari pertama di dua tempat itu kami sudah mendapatkan 1812 orang,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) dr Djanuar Fitriadi.

Untuk memaksimalkan vaksinasi pada masyarakat, selain kegiatan vaksinasi massal juga dilakukan penyekatan di Suramadu bagi pengendara yang belum vaksin di tempat atau drive thru vaksinasi. Drive thru vaksinasi ini kata dia, sudah dilakukan selama tiga hari.

“Selama vaksinasi massal ini belum ada KIPI dan kami berharap kegiatan ini berlangsung secara lancar dan tidak terjadi apa-apa,” tuturnya.

Selain drive thru, vaksinasi pada masyarakat Bangkalan juga akan dimaksimalkan di Puskesmas. Dimana vaksinator yang disiapkan yakni masing-masing tenaga kesehatan (Nakes) puskesmas dan personil gabungan dari TNI/Polri.

“Untuk vaksinasi hari kedua di Pelabuhan Kamal yang teregistrasi sudah 650 lebih dan tervaksin 430, 11 gagal karena sakit,” imbuhnya.

Terpisah, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengatakan, dari data yang masuk pada Jumat (18/6/2021) ada 36 pasien Covid-19 yang dinyatakan boleh pulang. Dia juga meminta, agar masyarakat Bangkalan tidak mempercayai isu bahwa berobat ke rumah sakit akan dicovidkan. Karena hal itu berakibat pada penyakit yang diderita tidak akan tertangani.

“Bila ada keluhan sedini mungkin memeriksakan diri ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat agar segera mendapatkan perawatan. Sebab bila penyakit terlanjur parah maka pengobatannya akan lebih sulit,” ungkapnya.

Hal yang sama juga terjadi pada kasus meninggal. Dari tanggal 12 sampai dengan tanggal 18 juni 2021 sebanyak 50 orang meninggal dunia. Untuk BOR Rumah Sakit pertanggal 18 Juni 2021 telah mencapai 82,96 persen. Sedangkan ICU sudah mencapai 61,53 persen.

“Totalnya dari bed 229 terisi 190, di Balai Diklat 74 bed terisi 42, BLK 50 bed terisi 8 orang dan Rest Area BPWS atau Gedung BPWS Suramadu sisi Bangkalan dari 139 bed terisi 123 pasien,” tandasnya. (min).