Malang,- Dunia saat ini dibuat resah soal virus corona yang kini membuat banyak pihak terhenyak. Kota Wuhan menjadi salah satu kota terbesar di China yang mendapat perhatian masyarakat dunia. Pasalnya, Wuhan diduga menjadi suber penyebaran virus corona yang kini menjangkiti ratusan hingga ribuan warganya. Akses untuk keluar dan masuk dari dan menuju Wuhan pun telah ditutup sejak beberapa hari terakhir.

Menurut data terakhir yang diterima pemerintah Indonesia, WNI (warga negara Indonesia) yang saat ini berada dalam daerah karantina di China mencapai 234 jiwa, termasuk di Kota Wuhan.

Dari jumlah 243 jiwa tersebut, 100 jiwa di antaranya berada di Wuhan. Dari 100 tersebut, 84 merupakan mahasiswa yang memang belajar di Wuhan. Sementara 16 lainnya adalah tamu mahasiswa dari tempat lain, pekerja, dan profesor.

Beberapa di antara puluhan mahasiswa tersebut  merupakan warga Kota Malang. Salah satunya merupakan warga Blimbing yang kini tengah menimba  ilmu di Wuhan City sejak tahun 2017.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Malang belum memiliki data detail mengenai jumlah warganya yang masih berada di Wuhan. Pemkot Malang akan melakukan pendataan dengan mencari informasi kepada pihak terkait.

“Saya masih belum mendapatkan laporan lebih mendetail. Nanti akan segera kami koordinasikan,” kata Sekda Kota Malang Wasto.

Dia menjelaskan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang sudah bekerja memutahirkan data. Pengecekan akan dilakukan dengan mendata kembali warga mana saja yang berada di China, terutama di Kota Wuhan.

Terkait upaya pemulangan warganya yang ada di Kota Wuhan, Wasto menjelaskan  hal itu pasti diupayakan. Namun Pemkot Malang sebagai pemerintah daerah hanya bisa mendorong upaya pemulangan tersebut. Pasalnya, kebijakan memulangkan WNI yang berada di Wuhan  sepenuhnya adalah kewenangan pemerintah pusat.

“Yang pasti kami terus berupaya. Tapi sepenuhnya ketentuan memulangkan warga ada di pemerintah pusat,” jelasnya. (fer)