Aneka menu takjil di Pasar Sore Kejapanan, Gempol, Pasuruan

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Hampir dipastikan, pedagang takjil di area pinggir Jalan Pasar Kejapanan, Gempol, Pasuruan meraup untung besar ketika jualan sore menjelang magrib setiap bulan suci ramadhan.

Sudah menjadi tradisi warga masyarakat Desa Kejapanan dan sekitarnya, tiap bulan puasa ramadhan, mereka senantiasa melangsungkan tradisi ngabuburit saat menjelang buka puasa. Dari mulai jam 4 sore, beberapa pedagang takjil itu telah menjajakan dagangannya disekitar jalan setapak yang tembus jalan propinsi di area Pasar Kejapanan, Gempol, Pasuruan itu.

Ada banyak pedagang yang meraih keberuntungan disaat “ritual ngabuburit” itu. Ada pedagang takjil berupa aneka es buah, lauk pauk, ikan matang, gorengan, bakso, sate, roti bakar dan lain – lain.

Sri Rahayu, salah satu pedagang takjil di Pasar Sore Kejapanan yang meraup omset persore hari Rp 1,5 juta – Rp 2 juta

Seperti yang dialami oleh Sri Rahayu, warga Desa Kejapanan yang rutin tiap bulan ramadhan berjualan di area Jalan Pasar Kejapanan. Dalam tiap sorenya, Sri Rahayu ini bisa meraup omset hingga Rp 1,5 juta – Rp 2 juta persore hari. Jualan mulai dari srkitar jam 4 sore hingga magrib. Sungguh luar biasa ditengah pandemi dan ekonomi yang lagi sulit ini, pedagang takjil ini bisa meraih omset hingga jutaan perhari.

Dibanding dengan pedagang yang lain, Sri Rahayu ini dagangannya relatif lebih komplit. Mulai minuman sinom, es buah, lauk pauk.

Ada sayur matang mulai sayur bayam, sayur sop, lodeh, tumis pare, aneka botok, mulai botok bandeng, botok ikan patin, botok tahu tempe, pelas tongkol, pindang pencit, dadar jagung, sate kelapa, tahu bacem, es kopyor dan lain lain.

Sri Rahayu ini dagangannya relatif lebih banyak variasi atau menunya ketimbang pedagang yang lain. Makanya banyak pengunjung ngabuburit yang belanja aneka takjil di lapak yang memasuki area hampir pojokan jalan utama Pasar Kejapanan.

Kemacetan akibat banyaknya pengunjung pasar sore ngabuburit di Kejapanan, Gempol, Pasuruan

Para pengunjung pasar sore ngabuburit itu jumlahnya banyak sekali, ada ratusan orang yang lalu lalang, baik yang jalan kaki maupun naik motor, sesekali juga ada mobil yang lewat situ, semakin menambah keramaian pasar sore ngabuburit itu. Para pengunjung itu baik yang masuk dari arah Desa Penanggungan, arah Desa Ngering, maupun dari arah jalan utama menuju jalan Raya Propinsi. Semuanya tumplek blek memadati jalan setapak di area Pasar Kejapanan, Gempol Pasuruan itu.

Fuad Abdullah dan istrinya, pedagang roti bakar MASFUTA di Pasar Kejapanan. Juadi (kiri) Sekretaris Desa Kejapanan.

Sementara itu, Fuad Abdullah, warga Desa Kejapanan yang biasa jualan roti bakar di sekitar Pasar Kejapanan menuturkan, ia juga mengalami peningkatan omset jika berjualan di sore tiap bulan ramadhan itu. Ia berjualan mulai jam 4 sore hingga pukul 10 malam. Namun Fuad, demikian pedagang roti bakar yang bermerk MASFUTA ini akrab disapa, tidak mau memerinci jumlah omsetnya saat jualan di bulan ramadhan ini.

Di tempat yang sama, Juadi Sekretaris Desa Kejapanan, ketika ditemui wartawan media ini di lokasi pasar sore ngabuburit menuturkan, bahwa pasar sore ini telah berlangsung lama sekali. Ia merasa bersyukur dengan adanya pasar sore ngabuburit ini karena bisa menambah income atau pemasukan warga Desa Kejapanan dan sekitarnya.

Juadi menegaskan, dengan ramainya pengunjung yang datang ke pasar sore ngabuburit itu, pihak desa memberikan pelayanan dengan menata masing – masing pedagang agar tidak terjadi kemacetan.

“Karena jalan yang dipakai ini adalah jalan kabupaten, maka pihak desa mengatur pedagang supaya tidak terjadi kemacetan. Pihak desa meminta retribusi sebagai jasa menata dan mengamankan para pedagang itu supaya tidak terjadi kemacetan,” ujarnya. (mnr).